Tak Hanya Tersaji Cita Rasa Kopi, Cita Rasa Politik juga Hadir di C`Kopi GAUD

SUKABUMI-Nama Cafe C`Kopi GAUD, rasa-rasanya sudah makin tidak asing lagi di kalangan penikmat kopi di Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Di cafe ini tersaji berbagai varian kopi berkualitas. Lokasi yang strategis, fasilitas live music yang gratis, menjadi ciri cafe yang beralamat di Jalan A. Yani Kota Sukabumi, tak pernah sepi dari pengunjung. Untuk sekadar nongkrong, kongkow atau meeting berbagai kepentingan bisa dieksekusi di C’Kopi GAUD.

Nama GAUD adalah kepanjangan kata dari Gado-gado Udjang. Avhes Didit, sang owner sengaja melabelkan nama GAUD demi tetap mengenang nama awal lokasi cafe yang dulunya sempat tersohor dengan nama rumah makan gado-gado udjang. Nama Udjang sendiri tidak lain merupakan nama populer almarhum ayahnya Avhes Didit.

Bacaan Lainnya

Cafe ini tidak mentereng apalagi mewah. Karena kesederhananyalah bisa jadi cafe yang sudah empat kali dirombak bangunannya ini bikin orang yang pernah ke sini, 80 persen dipastikan ketagihan kembali seperti halnya ketagihan meminum kopi.”Tempat ini milik ayah saya. Nama asli ayah saya Suminta, tapi saat itu lebih dikenal dengan nama Pak Udjang. Tahun 1953 tempat ini awalnya hanya rumah makan biasa seperti rumah makan PKL. Baru di tahun 1955 mulai dibangun rumah makan permanen oleh ayah saya. Hingga akhirnya di tahun 2012 hingga kini saya rubah konsepnya menjadi cafe penikmat kopi,”kata Avhes saat berbincang dengan radarsukabumi.com, Selasa (31/10).

Panjang lebar, Avhes berceramah soal dunia perkopian. Avhes nampak begitu semangat bercerita tentang kopi. Dari pengalamannya pernah menjadi bartertender (penyaji minuman-red) di salah satu hotel di Jakarta, sampai hobi menikmati kopi yang dimiliki Avhes. Dari perpaduan pengalaman kerja dan sebagai salah satu mahluk pecandu penikmat kopi inilah, Avhes mengemasnya menjadi ladang bisnis, ya bisnis jualan kopi yang disajikan dengan cita rasa tuntutan zaman.”Segmen pengunjung cafe saya semua kalangan. Muda dan yang sudah tua pun ada di sini,”katanya.

Berbicara kenikmatan dan kualitas kopi yang tersaji di Cafe C’Kopi GAUD, sepertinya hanya bualan belaka serta tidak akan ada habisnya kalau kita tidak mencoba langsung menikmatinya di sana. Jadi silahkan coba saja berbagai rasa kopi. Kopi Robusta dan Arabika ada di sini.

Justru yang cukup menarik dari Cafe C’Kopi GAUD adalah tempat ini tidak hanya melulu diburu para pencari hiburan segar dan penikmat kopi saja. Tempat ini kerap dijadikan tempat nongkrong berbagai elemen aktivis kaum pergerakan di Sukabumi pula. Aktivis mahasiswa sampai aktivis media sosial facebook juga ada. Tokoh elit partai politik tak terkecuali tokoh-tokoh yang memiliki keinginan menjadi pejabat teras pun sempat menginjakkan kaki di sini, untuk sekadar minum kopi, maupun pula berdiskusi menyusun strategi politik.

Entah sejak kapan para aktivis dan elit politik bisa menyulap cafe ini menjadi tempat diskusi bahan kajian isu-isu politik, bahan kajian kebijakan publik, bahkan sesekali pula di cafe ini sebuah keputusan strategis politik dihasilkan. Intinya kopi dan politik tidak bisa dipisahkan. Mantan Ketua DPC PPP Kota Sukabumi, Yanti Indri, kandidat Walikota Sukabumi, Mulyono dan sejumlah nama politisi beken Sukabumi pernah merasakan sensadi C’Kopi GAUD termasuk merasakan suasana kongkow politik bersama aktivis-aktivis.

“Tidak hanya sebagai tempat hiburan saja. Cafe ini juga saya kemas menjadi tempat diskusi tempat menyalurkan aspirasi. Makanya saya sebut dengan sebutan Cafe Apresiasi,”jelas Avhes.(abihusna)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *