Saira Ditangani Tiga Medis Sekaligus

SUKABUMI – Nasib malang menimpa, Saira Nurul Aulia (4), bocah warga Kampung Ranggon, RT 5/2, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas akhirnya mendapatkan perawatan dari tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Hal itu karena anak ari pasangan Syahrono (33) dan Ai Masriah (25) tersebut, terdapat penyakit aneh dimana ada benjolan di dipunggungnya.

Bacaan Lainnya

Saat ini, Saria telah ditangani secara intens oleh tiga dokter spesialis anak karena telah mengidap penyakit komplikasi.

Kepala Tim Informasi dan Penanganan Keluhan RSUD R Syamsudin SH, Wahyu H mengatakan, Saira telah dibawa oleh keluarganya untuk mendapatkan pengobatan di RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, pada Senin (9/10) lalu.

“Dari hasil pemeriksaan, dicurigai Saira mengalami penyakit komplikasi. Seperti infeksi paru-paru, penyakit tumor yang menekan ke dalam ginjal. Tapi yang jelas, anak ini saat masuk terlihat gizi buruk,” jelas Wahyu saat disambangi Radar Sukabumi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, kemarin (11/10).

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini pihak medis dari RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi masih melakukan observasi terkait penyakit yang diderita bocah malang itu.

“Kondisi saat ini Saira masih dalam penanganan dokter spesialis anak, spesialis bedah anak dan spesialis urologi yang mempelajari diagnosa, penanganan, maupun cara pencegahan dari penyakit yang dideritanya,” bebernya.

Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter bedah anak, ujar Wahyu, bocah malang itu diduga kuat mengidap penyakit tumor.

Bahkan, benjolan itu telah menekan ke usus dan saluran ginjalnya.

“Untuk itu, secepatnya kami juga akan melakukan rontgen dan scanning terhadap Saira. Hal ini dilakukan mengingat usus dalam perut Saira telah membengkak,” ucapnya.

Saat awal menjalani perawatan, kondisi Saira ini sudah mal nutrisi, kurang gizi disertai kurang protein darah (albumin) yang membuat pembengkakan pada tubuhnya tidak normal.

Dalam penanganan yang sudah dilakukan oleh RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi saat ini, melakukan tranfusi darah.

“Jadi apabila sudah tegak diagnosisnya, maka tindak selanjutnya terserah pada dokter bedah,” imbuhnya.

Pada usianya yang baru memasuki empat tahun ini, Saira harus rela merintih menahan sakit akibat benjolan pada tubuhnya. Bahkan sesekali, ia kerap memanggil nama ayahnya sambil menangis.

Syahrono (33) didampingi istrinya, mengaku penyakit yang dialami putri tunggalnya itu disinyalir akibat salah mengkonsumsi obat.

“Peristiwa itu berawal saat Saira jatuh sakit ketika usianya masih 1,5 bulan.Waktu itu, timbul bintik-bintik ruam, setelah dibawa ke rumah sakit, lalu diberikan resep obat. Dan obat tersebut diberikan sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan.Awalnya saya bawa ke bidan, cuma tidak ada obatnya.Terus saya bawa ke dokter sama juga tidak ada obatnya dan terakhir dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, saya diberikan resepnya. Ya kami berikan sesuai yang dianjurkan pihak rumah sakit,” lirih Syahrono yang bekerja sebagai tukang dagang di daerah Jakarta.

Setelah putri kesayanganya diberi obat, ujar Syahrono, keesokan harinya tubuh Saira timbul biru-biru pada kulitnya.

Saat itu juga, orangtua Saira langsung bergegas membawanya ke RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi.

Sehingga, Saira mendapatkan perawatan dari tim medis selama 15 hari.

Namun, ia merasa aneh kondisi anaknya itu yang sebelumnya sempat membaik, tiba-tiba kembali drop.

“Tubuhnya mengalami penyusutan berat badan dan muncul benjolan aneh di baigan punggungnya,” paparnya.

Setelah tubuh Saira terdapat penurunan berat badan, Syahrono mengaku hampir setiap bulannya Saira ini mengidap penyakit alergi. Bahkan, diusianya yang ke tiga tahun, kondisi kesehatan Saira semakin memprihatinkan, karena dalam tubuhnya terdapat benjolan.

“Waktu saya berobat ke rumah sakkit, dokter banyak yang tidak sanggup. Kami sebagai orangtua sangat panik melihat kondisi anak satu-satunya seperti ini. Untuk itu, saya langsung bawa Saira ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo. Hasil dari pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa penyakit Saira ini bermula dari salah konsumsi obat sejak waktu kecil,” katanya.

Benjolan tersebut terus membesar hingga usia putrinya menginjak empat tahun. Dirinya mengaku, tidak pernah membawa lagi putrinya itu untuk berobat ke rumah sakit karena terkendala biaya.

Terlebih, ia tidak memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Namun, sekitar tiga hari yang lalu, datang dua orang polisi dari Polsek Cirenghas yang mempertanyakan kondisi putrinya. Karena merasa prihatin, akhirnya polisi itu berinisiatif membawa anaknya tersebut ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Terpisah, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Bencoy, Brigadir Dikri Nurhakim menjelaskan, peritiwa tersebut bermula saat dirinya melakukan patroli di Kampung Ranggon, RT 5/2, Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas.

“Saya mendapatkan informasi bahwa di kampung tersebut terdapat salah seorang anak yang mengalami sakit. Karena timbul kekhawatiran, malam harinya tepat pada Minggu (8/10) sekira pukul 20.00 WIB, Saira di bawa ke RSUD Syamsudin SH menggunakan mobil milik Polsek Cireunghas.

“Sejauh ini saya belum mengetahui secara pasti, terkait penyakit apa yang dialami Saira dan apa saja fasilitas kesehatan yang sudah diberikan rumah sakit, namun saya berharap bocah itu harus segera disembuhkan dan mendapatkan perawatan yang maksimal dari pihak rumah sakit,” pungkasnya. (cr13/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *