“Selama ini warga berinisiatif dengan swadaya untuk memperbaiki jalan agar bisa dilewati kendaraan dengan cara menimbun jalan berlubang menggunakan batu kerikil. Sebab kalau tidak demikian, kendaraan pengangkut hasil tani warga tidak akan bisa bisa melintas,” tandasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DRPD Kabupaten Sukabumi, Nandar mengatakan, jalan rusak yang menghubungkan Kecamatan Pabuaran dan Kecamatan Kalibunder ini, sudah puluhan tahun tidak diperbai pemerintah.
“Jalan yang menghubungkan dua kecamatan ini, memiliki panjang sekitar 16 kilomter. Iya, semuanya rusak. Yakni, tujuh kilometer mengalami kerusakan cukup parah dan delapan kilomter di antaranya rusak sedang,” jelasnya.
Akibat rusaknya jalan tersebut berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi warga. Bahkan ia merasa prihatin saat ada warganya yang hendak melahirkan. “Saya suka sedih, apabila ada warga yang ingin mendapatkan perawatan. Karena jalannya berbatu dan tentunya sangat tidak baik untuk kondisinya,” katanya.
Kendaraan roda dua maupun roda empat, sambung Nandar, harus berhati-hati ketika melalui jalur jalan tersebut. Sebab, bila hujan tiba jalan yang rusak akan menjadi kubangan air dan sangat membahayakan. Terlebih lagi bila malam hari, di perlintasan ini tidak ada sama sekali Penerangan Jalan Umum (PJU), sehingga kondisi ini semakin mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Kami sudah berupaya menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah. Bahkan, kita sudah lebih dari tiga kali melakukan koordinasi dengan Dinas PU Kabupaten Sukabumi. Insya Allah, pada 2020, jalan sepanjang 16 kilomter ini, akan diperbaiki pemerintah secara bertahap.
Namun, yang pasti pada Anggaran Belanja Tahunan (ABT) 2020, jalan itu akan diperbaiki sepanjang 750 meter,” pungkasnya. (den/t)
