Seminggu, Kotak Amal Bisa Terisi Rp 10 Juta

Suasana Musholla Attawabun di Tunjungan Plaza Surabaya menyajikam takjil yang dapat dinikmati siapapun yang hendak berbuka puasa, kemarin.

JAWAPOS — Ya beramal, ya belanja. Itu mungkin yang sering dilakukan pengunjung Mal Tunjungan Plaza, Surabaya.

Buktinya, kotak amal di Masjid Attawwabun, Lantai 3 Tunjungan Plaza 2, hampir tak pernah kosong.

Banyak hamba Allah yang berinfak di masjid tersebut.

“Dalam seminggu, kotak amal bisa terisi sampai Rp 10 juta lebih,” terang Koordinator Takmir Masjid Tunjungan Plaza Ismail.

Dia menerangkan, infak biasanya paling banyak saat salat Jumat.

Jika ditotal, dalam sebulan isi kotak amal bisa lebih dari Rp 40 juta.

Hal itu menandakan bahwa masjid di dalam mal tidak diabaikan begitu saja oleh masyarakat.

Dari banyaknya infak yang terkumpul, Ismail menyampaikan, amal jariyah tersebut lantas dibagi-bagi untuk delapan musala yang ada di mal tersebut.

“Soalnya, di sini manajemennya jadi satu.

Tapi, kalau soal infak, yang paling banyak dari Attawwabun ini,” jelasnya.

Infak tersebut dimanfaatkan untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas yang rusak atau menambah fasilitas baru.

“Misalnya, menambah rak sepatu, karpet, dan sajadah. Ada pula penambahan mukena dan sarung. Pokoknya, segala macam fasilitas yang dapat menambah kenyamanan jamaah dalam beribadah,” sambungnya.

Meski sudah dibagi dengan musala lain yang ada di Tunjungan Plaza 1-6, pria yang juga menjabat operational manager Tunjungan Plaza itu menyebutkan bahwa hasil infak tersebut masih dibagi untuk masjid atau musala yang berada di sekitar mal itu.

Selain banyaknya hamba Allah yang menyumbang lewat kotak infak, ternyata banyak yang menyumbang dalam bentuk barang.

Misalnya, mukena, sarung, ataupun Alquran.

“Kayak pas hari pertama puasa kemarin, dalam sehari ada sumbangan 21 mukena,” ujar Luluk Jainurasih, pengurus masjid.

Tidak hanya itu, takjil juga rajin dikirimkan para hamba Allah.

Kebiasaan tersebut berlangsung bukan hanya saat Ramadan.

Tetapi juga setiap Senin dan Kamis.

“Biasanya, kalau Senin-Kamis itu ada kurma sama kue-kue kering.

Masing-masing sekitar 100,” sambung Luluk.

Saat Ramadan, takjil sumbangan dari hamba Allah bisa mencapai 2-3 kali lipat daripada Senin-Kamis.

“Kalau hari biasa pas bulan puasa, biasanya kurma dan kue-kue keringnya masing-masing 200-an.

Tapi kalau weekend, biasanya masing-masing bisa sampai 300-an,” sambungnya.

(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *