Minggat Kunci Sukses Nasir

Kepada pemilik bengkel Nasir menyatakan ini: tidak usah digaji. Asal diberi makan. Dan boleh tidur di bengkel itu. Diterima. Nasir mengerjakan apa saja di bengkel itu. Bengkel Wira Karya itu. Bengkel itu kini sudah tidak ada. Sudah dibeli orang. Ditutup. Kini sedang dibangun hotel. Di dekat dealer Honda itu.

Teman Nasir di bengkel itu pun senang. Nasir rajin. Suka membantu teman. Bosnya pun bersimpati. Tiga bulan kemudian bengkel mengalami kesulitan: tidak ada yang bisa memperbaiki persoalan mobil konsumennya. Mobil itu baru: Daihatsu Hiline. Untuk angkutan penumpang. Jarak jauh. Dari Tanjung Redeb ke Biduk-biduk. Lewat hutan. Bukit. Sungai tak berjembatan. Jalannya tidak ada yang beraspal. Kalau hujan harus berhenti. Atau harus didorong. Tiga hari baru sampai.

Bacaan Lainnya

Mobil itu tidak kuat naik gunung. Dimasukkan lah ke bengkel Wira Karya. Tidak ada yang bisa memperbaiki. Pun kepala bengkelnya. Nasir minta ijin menanganinya. Anak kecil itu. Diragukan. Semua melihat Nasir masih anak-anak: 19 tahun. Tapi Nasir yakin bisa. Itu makanannya saat magang di Astra dulu.

Nasir lihat Klep-klep mobil itu. Pistonnya empat. Berarti klepnya ada delapan. Klep-klep itulah yang terlalu berdekatan. Nasir menyetel ulang klep-klep itu. Lalu dicoba dihidupkan: grenggggg. Mobil hidup dengan suara lebih garang.

Tapi pengemudi mobil tidak pede. Nasir harus ikut serta dalam mobil itu. Yang sudah penuh penumpang itu. Harus ikut sampai gunung terakhir. Artinya: sampai tujuan. Tiga hari kemudian bisa ikut balik ke Tanjung Redeb.
Waktu naik gunung pertama itulah ujian bagi Nasir. Di situlah mobil tersebut dulu gagal menanjak. Ternyata mobil ini kini mampu naik dengan pedenya. Nasir mendapat pujian dari seluruh penumpang.

Nasir tentu senang kemampuannya diakui. Tapi tetap saja ia harus duduk di pojok belakang. Tempat barang. Semua kursi sudah terisi penumpang. Ia terpental-pental. Itulah nasib yunior. Yunior yang mampu sekali pun. Minggu berikutnya Nasir tiba kembali di Tanjung Redeb. Langsung diangkat menjadi kepala teknik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *