Minggat Kunci Sukses Nasir

Ia jalankan sendiri kapal-kapalnya. Sampai pernah nyasar ke perbatasan Filipina. Dihadang tentara bersenjata. Nasir juga sering membawa kapalnya ke pelabuhan-pelabuhan di Sabah. Di situ Nasir belajar: membangun kapal sendiri.

Nasir tidak mau lagi membeli kapal. Kapal-kapal berikutnya adalah bikinan sendiri. Ia hanya beli bahan-bahannya. Membayar ongkos tukangnya. Kini kapalnya tujuh buah. Termasuk dua kapal penangkap ikan. Di laut lepas.

Bacaan Lainnya

Bisnisnya pun ke hulu: bikin pabrik es. Lalu cool storage. Lalu merambah ke tambak udang. Bisnis ikan itu membuatnya sering ke pabrik es. Membawa kapalnya serta. Di pabrik itulah ia melihat beberapa gadis lagi mandi. Di pemandian pabrik. Tidak berdinding. Mereka mandi dengan mengenakan sarung.

Istri saya pun begitu. Dulu. Mandinya di batang. Di pinggir sungai. Bisa dilihat semua orang. Yang lagi lalu-lalang. Di Kaltim mandi seperti itu disebut mandi basah. Saat itulah Nasir terpikat. Pada salah satu gadis yang mandi itu. Ternyata dia memang primadona di pabrik itu. Nasir minta tolong temannya. Untuk mengenalnya langsung.

Itulah istrinya yang sekarang: Sempurna. Dipanggil: Pur. Pilihannya tepat. Nasir percaya istrinya itu membawa rejeki. Ia ingat omongan-omongan orang tua di desanya: kalau cari istri carilah yang ada ininya di bawah lehernya.

Sambil mengatakan ‘ininya’ Nasir menggambarkan kalung di bawah lehernya. Ia melihat tanda itu saat Sempurna mandi basah. Yang hanya bagian susu ke bawah yang ditutupi sarung. Nasir bisa melihat tanda itu di bagian antara dada dan leher Sempurna.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *