Siswa SMAN 1 Sukabumi Raih Gold Award, Kompetisi IABO

Kosasih dan Irsyad Juniardo
Guru pembimbing lomba Kosasih dan Irsyad Juniardo memperlihatkan medali emas dan sertifikat sebagai Gold Award dalam IABO di Bali pada 25-28 Juni 2023.

SUKABUMI – Salah satu siswa dari SMA Negeri 1 Kota  Sukabumi berhasil membawa nama harum sekolahnya di ajang kompetisi internasional.

Adalah Irsyad Juniardo, siswa kelas XI.1 SMAN 1  Sukabumi tersebut menjadi wakil Indonesia dan satu-satunya dari Kota Sukabumi yang berhasil menyabet Gold Award dalam International Applied Biology Olimpiade (IABO) di Bali pada 25-28 Juni 2023.

Bacaan Lainnya

Rasyid sendiri berhasil menyisihkan 400 peserta dari 21 negara yang mengikuti kompetisi bergensi tersebut dan berhasil masuk seleksi 125 peserta mewakili 10 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Bangladesh, Armenia, Mexico dan Nepal.

Guru Pendamping sekaligus Guru Biologi SMAN 1 Sukabumi H.U. Kosasih mengungkapkan rasa bangga dan bahagia lantaran salah satu binaannya berhasil meraih medali emas di ajang internasional.

Dijelaskan Kosasih, IABO adalah ajang olimpiade biologi untuk mengeksploitasi keterampilan abad ke-21 dan literasi ilmiah yang diadakan oleh Masyarakat Ilmiah Indonesia atau yang dikenal dengan Indonesian Scientific Society (ISS).

“IABO merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan mhasiswa Internasional dalam bidang ilmu pengetahuan khususunya biologi, mereka di uji tingkat keterampilan, kecekatan mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah biologi yang dapat membentuk sikap positif terutama hal berpikir kritis dan bersikap Ilmiah,” terang Kosasih kepada Radar Sukabumi, Rabu (5/7).

Menurutnya, untuk mengikuti ajang kompetisi tersebut tidaklah mudah, sebab kompetisi ini bersifat internasional tentunya butuh persiapan yang sangat matang. Beruntung, Kosasih sendiri sudah melakukan persiapan dengan melakukan seleksi mencari siswa berprestasi bidang biologi untuk dipersiapkan mengikuti berbagai lomba olimpiade biologi.

“Sebetulnya dari SMAN 1 itu kemarin kita mengirimkan empat orang siswa, hanya saja memang yang lolos ke grand final itu Irsyad dan untuk persiapannya Alhamdulillah kita sudah melakukan jauh-jauh hari karena memang saya sudah memiliki anak binaan untuk dipersiapkan mengikuti ajang berbagai lomba khususnya lomba biologi sehingga pas ada event besar seperti ini kita hanya perlu melatih soal secara kontinu,” tegasnya.

Ia pun berharap tahun depan SMAN 1 Sukabumi bisa kembali mengikuti IABO dan kembali menorehkan prestasi membanggakan.

Sementara itu, Irsyad Juniardoyang juga akrab disapa Irsyad itu mengaku saat ini perasaannya campur aduk. Ia juga bangga sekaligus bingung. Bangga lantaran bisa meraih medali emas di ajang internasional, kemudian bingung lantaran tidak menyangka bisa meraih  medali emas mengingat pesertanya cukup banyak dan kompeten.

“Bersyukur dan bangga mungkin ini juga salah satu berkat bimbingan dari Pak Kosasih, kemudian hasil belajar aku serta  doa dari orang tua sehinga bisa berada pada titik ini. Sempat enggak percaya karena pesertanya cukup banyak dari berbagai negara dan yang menguji aku waktu diseleksi akhir itu profesor,” ucapnya.

Usut punya usut Irsyad yang merupakan putra dari pasangan David Sudrajat dan Yanti Sumiati. Ternyata bukan kali ini meraih prestasi membanggakan, terbukti selama di SMAN 1 Sukabumi ia telah menorehkan sejumlah prestasi seperti Juara 1 BIOLIMPIC Unsil tingkat nasional, Semi Finalis Olimpiade Biologi UI, Semi Finalis LCTB UPI 2022, Medali Emas Olimpiade Biologi Puskasnas serta sejumlah prestasi membanggakan lain.

Dengan diraihnya berbagai prestasi itu, Irsyad mengaku tidak banyak melakukan hal-hal khusus dalam belajar. Hanya saja siswa yang saat ini duduk dibangku kelas XII ini perlu fokus dan terpenting berdoa kepada tuhan dan orang tua agar dimudahkan dalam belajar.

“Kalau belajar aku fokus sih, jadi misalnya dua jam itu aku fokus aja belajarnya enggak ada jeda istirahat. Nah beres dua jam, aku baru istirahat kemudian tidak juga lupa berdoa supaya lebih dimudahkan dan aku orangnya ketika mau lomba itu jangan sampai grogi apalagi terlalu pesimis,” ucap Irsyad yang bercita-cita ingin menjadi dokter.(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *