Ruang Kelas SMPN I Jampangtengah Tidak Layak Huni, Kondisi Atap dan Plafon Hancur

MEMPRIHATINKAN : Kondisi bangunan sekolah di SMPN I Jampangtengah, rusak berat.
MEMPRIHATINKAN : Kondisi bangunan sekolah di SMPN I Jampangtengah, rusak berat.

SUKABUMI — Kondisi ruang kelas bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Jampangtengah, tepatnya di Kampung Bojonglopang, Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, memprihatinkan.

Bagimana tidak, bangunan sekolah yang berada di ruas Jalan Raya Kabupaten Sukabumi, Bojonglopang – Cimerang itu, pada bagian atapnya banyak yang berlubang, genting bocor dan kayu penyangganya lapuk akibat termakan usia.

Bacaan Lainnya

Sehingga, saat hujan deras, air dapat terjun bebas ke dalam ruangan kelas hingga berdampak pada keberlangsungan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa yang ada di sekolah tersebut.

Salah seorang guru SMPN 1 Jampangtengah, Oke Ramdani mengatakan, ruang kelas yang mengalami kerusakan tersebut, terdapat enam lokal kelas. Namun, dari enam lokal kelas tersebut, dua ruang diantaranya mengalami kerusakan berat. Sehingga tidak bisa digunakan.

“Dua lokal kelas yang mengalami kerusakan cukup berat itu, ruang kelas VII B dan kelas VIII B,” kata Oke pada Rabu (20/03).

Dua lokal kelas ini, sambung Oke, terpaksa tidak digunakan. Lantaran, kondisinya sangat memprihatinkan. Terlebih pada cuaca ekstrim saat ini, dikhawatirkan saat hujan dengan intensitas tinggi dapat berpotensi atap sekolah tersebut, ambruk sehingga membahayakan keselamatan para siswa.

“Iya, memang dua lokal kelas VII B dan kelas VIII B itu, sudah tidak bisa digunakan. Sementata, empat lokal kelas lainnya, kerusakan cukup ringan. Sehingga, masih layak digunakan meskipun kami selau was-was,” paparnya.

Kondisi dua bangunan sekolah tersebut, rusak berat telah dipengaruhi berbagai faktor. Selain, kondisi bangunannya sudah tua akibat termakan usia, juga minimnya perawatan.

“Kami sudah melaporkan kondisi bangunan itu, kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Setelah itu, sempat ada survai ke lokasi sekolah dan petugas Disdik juga mengambil foto ruangan kelas yang rusak itu. Namun, hingga saat ini belum juga diperbaiki atau dibangun,” bebernya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dua lokal kelas yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat ini, telah dibangun pemerintah sejak puluhan tahun silam, tepatnya sekitar tahun 1978 silam. Sehingga, tak ayal kondisi bangunannya kini sudah lapuk akibat termakan usia.

“Kalau kerusakannya, mulai terlihat cukup parah sekitar 10 tahun lalu. Namun, untuk dikosongkannya atau tidak bisa digunakan sebagai tempat proses KBM siswa sekitar dua tahun lalu. Karena, bagian atap. Seperti genting, plafon-nya ambruk,” tandasnya.

Pihaknya menambahkan, dampak dari kerusakannya bangunan kelas itu, seluruh siswa dari kelas VII B dan VIII B, terpaksa proses KBM-nya di alihkan ke ruangan perpustakaan yang ada di sekolah tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *