Proteksi Mahasiswa dari Bahaya HIV/AIDS

SUKABUMI – Upaya pencegahan dan pemberantasan HIV/Aids terus dilakukan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Sukabumi. Salah satunya dengan menggelar sosialisasi Road to School and Campus.

Setelah sukses dengan melakukan sosialisasi di sejumlah SMA/SMK, kini KPA Kota Sukabumi mengadakan sosialisasi bahaya HIV/ Aids di sejumlah kampus di Kota Sukabumi, salah satunya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Sukabumi, Rabu (8/8).

Kegiatan ini dibarengi dengan masa Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Stikes Sukabumi. Sedikitnya 275 mahasiswa baru, mengikuti sosialisasi ini.

Pengelola Program KPA Kota Sukabumi Yanti Rosdiana mengatakan, masih tingginya angka penularan HIV/Aids di Kota Sukabumi, membuat pihaknya gencar melakukan sosialisasi bahaya virus mematikan tersebut. Program sosialisasi ke kampus dan sekolah, menjadi agenda rutin yang dilakukan tiap tahun.

“Ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahun untuk pengenalan kepada adik-adik kita yang masih duduk di bangku sekolah dan mahasiswa tentang bahaya dari HIV itu sendiri,”ujar Yanti kepada Radar Sukabumi.

Wanita yang akrab dipanggil Ateu itu menyebutkan, cara pengenularan terutama pada penanganan terhadap orang-orang ODHA juga dikenalkan dalam sosialisasi tersebut.

“Karena masih banyak juga dari mereka yang masih belum paham,” terangnya.

Dipilihnya pelajar dan mahasiswa untuk masa pengenalan HIV/Aids ini, lantaran pada usia remaja sangat rentan risiko penularannya cukup tinggi di kalangan remaja. Apalagi, dari temuan kasus penderita Odha baik di Kota Sukabumi dan wilayah lainnya hampir 40 persen tertular HIV/Aids ada di usia produktif yaitu 15-45 tahun.

“Katakanlah untuk usia 15-24 tahun ini menjadi tren penularan HIV/Aids, tidak bisa dipungkiri memang pada usia tersebut saat ini banyak remaja yang melakukan seks bebas atau juga terkena narkoba,”ucapnya.

Selain gencar melakukan sosialisasi bahaya HIV/Aids, Tim KPA Kota Sukabumi juga saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi “Stop Phubbing”.

Dijelaskannya, phubbing atau kependekan dari phone snubbing merupakan perilaku manusia yang tidak lepas dari gadget sehingga membuat hubungan Anda dengan pasangan terancam.

Dikatakannya, manusia masa kini memang sulit berpisah dengan gadget. Dari bangun tidur hingga pergi tidur rutin memeriksa ponsel. Bahkan ketika sedang bersama orang lain seperti teman atau pasangan. Tidak jarang perhatian kita masih tertuju ke ponsel, melihat ini menjadi fenomena sangat miris terutama bagi generasi-generasi muda.

“Selain HIV/Aids kita juga saat ini gencar sosialisasi “Stop Phubbing”, apalagi saat ini generasi muda sudah menjadi generasi individualis dengan adanya gadget ini. Makanya dengan gerakan ini kita ingin mengajak masyarakat terutama anak-anak muda untuk mulai kenali lingkungan dan batasi untuk bermain gadget,” terangnya.

Menurutnya selama tiga bulan ke depan KPA Kota Sukabumi akan terus gencar melakukan sosialisasi ke setiap kampus-kampus yang ada di Kota Sukabumi.

“Target kita tahun ini 5000 mahasiswa bisa menerima materi bahaya dari HIV/Aids dan juga phubbing ini, kita juga berharap mahasiswa, bisa menjadi jembatan untuk bisa ikut mensosialisasi bahayanya kepada masyarakat yang memang tidak dipungkiri masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai HIV/Aids ini,”paparnya.

Sementara itu, Ketua Stikes Sukabumi Iwan Permana menyambut baik adanya sosialisasi yang diberikan oleh KPA Kota Sukabumi, mereka pun sangaat terbuka dengan adanya sosialisasi terutama yang berhubungan dengan kesehatan.

“Kegiatan ini sangat positif kerena bisa menambah wawasan mahasiswa terutama bagi mahasiswa baru,”ucapnya.

Dikatan Iwan, saat ini pihaknya dengan mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), di mana untuk kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari dari 6-9 Agustus 2018. Selama PKKMB, para mahasiswa baru ini akan materi tentang pengenalan lingkungan kampus.

“PKKMB dilaksanakan dalam rangka mengenalkan civitas akademik kepada siswa baru, serta merubaj sikap transisi dari SMA ke perkwliahan selain itu acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sosial mahasiswa,” jelasnya.

Usai melaksanakan PKKMB, mahasiswa baru akan kembali mengikuti kegiatan LKMM Pra Dasar selama dua hari yaitu pada 10-11 Agustus 2018. Tentunya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimipinan serta melatih tentang cara berorganisasi.

Adapun yang nantinya menjadi pembicara dalam setiap kegiatan STIKES Sukabumi melibatkan dosesn, L1 Dikti, penggiat masyarakat seperti KPA serta dari yayasn kampus untuk menjadi nara sumber pembicara.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas diri mahasiswa dalam proses belajar dan bisa meningkatkan kompetensi sosial baik civitas akademik maupun lingkungan,”pungkasnya.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *