Pelajar dan Mahasiswa Diajak Cinta Damai

SUKABUMI — Guna menciptakan Sukabumi damai, Forum Pemuda Lintas Iman Sukabumi (Fopulis) mengelar kegiatan cinta damai yang dipusatkan di Villa Yawitra, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, belum lama ini. Kegiatan tersebut, diikuti puluhan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi.

Diantarannya, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gereja Kristen Pasundan (GKP), Pemuda Khatolik, ROIS Nurul Fikri, pelajar Al-Masturiyah dan yamg lainnya.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Fopulis, Ari Yanuar Yusak Suro mengatakan, kegitan yang dilakukannya ini untuk membuka ruang perjumpaan rekan-rekan pemuda dari berbagai lembaga ke agamaan dan lembaga kepemudaan guna menjalin persahabatan demi terciptanya Sukabumi damai.

“Sedikitnya, 54 peserta yang saat ini hadir mengikuti kegiatan cinta damai ini. Hal ini, membuktikan antusias para peserta terhadap kegiatan,” kata Ari kepada Radar Sukabumi.

Ari menambahkan, jika pemuda khususnya pelajar dan mahasiswa berakhlak mulia, tentu akan terbina toleransi beragama dalam kehidupan hidup dalam yang penuh keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya.

Untuk hidup damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain. “Hal ini yang membuat kami inisiatif mengadakan kegiatan ini, untuk membungbung toleransi baik antar beragama, budaya, suku, ras maupun yang lainnya,” paparnya.

Ari melanjutkan, dalam kehidupan masyarakat Sukabumi kerukunan hidup antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina.

Menurutnya, meski di Sukabumi suara kaum intoleransi lebih besar tetapi cukup kondusif karena belum pernah ada kekerasan secara langsung.

“Kamu terus berupaya untuk memupuk toleransi tersebut sehingga dapat berdapak positif terhadap generasi muda. peserta bisa merasakan sendiri hal positif dari hidup toleransi.

Misalnya, punya banyak teman, terus bisa menjalin relasi dengan yang lain untuk bisa menebarkan kembali benih perdamaian,” tuturnya.

Menurut dia, toleransi antar umat beragama bila dibina dengan baik akan dapat menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama.

Sehingga tercipta suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan beragama termasuk dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya.

“Melalui toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai,” tukasnya. (cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *