Keseruan Brain Gym Bersama Prodi PGSD Nusa Putra di SLB PGRI Cisaat

Nusa Putra
SEMANGAT: Mahasiswa PGSD Nusa Putra mendampingi salah satu siswa SLB PGRI Cisaat salah satu gerakan X-Brain.(Widi/radarsukabumi)

SUKABUMI – Kegiatan belajar mengajar di SLB PGRI Cisaat, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (22/11) pagi terasa lebih menyenangkan. Sejumlah mahasiswa Program Studi Guru Pendidikan Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Universitas Nusa Putra (UNP) ikut terlibat langsung dalam kegiatan belajar.

Puluhan mahasiswa tersebut sedang asyik mempraktikkan gerakan X-Brain kepada puluhan pelajar di SLB PGRI Cisaat dalam program sosialisasi X-Brain kepada anak luar biasa sebagai upaya peningkaan kemampuan sensorik dan motorik siswa.

Bacaan Lainnya

Dosen Pendamping Lapangan Prodi PGSD UNP, Teofilus Ardian Hopeman mengatakan, sosialisasi X-Brain merupakan pengabdian kepada masyarakat Prodi PGSD Nusa Putra yang ada di lingkungan sekitar UNP.

Dijelaskannya, X-Brain merupakan salah satu upaya untuk melatih saraf-saraf sensorik dan motorik bagi siswa berkebutuhan khusus.

“Hasil dari beberapa penelitian di beberapa artikel X-Brain untuk melatih saraf-saraf mereka supaya melalui pergerakan yang ada di Brain Gym ini kita latih saraf sensorik yang meliputi penglihatan mereka, konsentrasi dan ada juga motorik halus dan kasar sehingga bagaimana mereka bisa mengkoordinasikan antara gerak mata, gerak
tangan dan gerakan anggota tubuh lainnya,” ujar Teofilus kepada Radar Sukabumi, Selasa (22/11).

Adapun kegiatan sosialisasi X-Brain ini digelar selama empat hari mulai Senin (21/22) hingga Kamis (24/11). Tidak hanya disosialisakan kepada siswa, gerakan Brain ini juga disosialisasikan kepada guru dan orang tua murid sehingga diharapkan gerakan ini bisa terus dilanjutkan baik di sekolah ataupun di rumah.

“Kegiatannya empat hari, namun kita jeda dulu pada hari Rabu supaya anak-anak ada istirahatnya, karena anak berkebutuhan khusus ini mereka butuh fase yang namanya hibernasi terlebih dahulu supaya mereka bisa konsertasi untuk gerakan selanjutnya,” ucapnya.

Lanjut Theo, X-Brain terdiri dari 24 gerakan di mana gerakan tersebut terbagi menjadi 3 dimensi yaitu dimensi lateral, pemusatan dan dimensi fokus.

“Jadi, ketiga dimensi ini dengan 24 gerakan akan kita latihkan ke anak-anak dan setelah ini mereka bisa dilatih kembali oleh gurunya setelah kita sosialisasikan dan harapannya mereka melatih diri mereka sendiri,” imbuhnya.

Rencananya sosialisasi X-Brain ini juga agar terus dilanjutkan di sekolah-sekolah SLB lainnya di Sukabumi.

Sementara itu, Kepala SLB PGRI Cisaat, Ghandi mengapresiasi kegiatan sosialisasi X-Brain di sekolahnya tersebut.

“Tentu saya mengucapkan terimakasih karena sudah diperkenalkan dengan gerakan yang sangat baik dilakukan oleh siwa kami yang berkebutuhan khusus karena dapat melatih saraf-saraf sensorik dan juga motoriknya,” ucapnya.

Ghandi sendiri mengaku baru mengetahui tentang X-Brain sendiri, sehingga gerakan X-Brain ini akan terus dilanjutkan di sekolahnya yang dipandu oleh guru di SLB PGRI Cisaat. (wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *