1.256 Guru Agama Dapat Kadedeuh

CIPTAKAN KESALEHAN: Walikota Sukabumi Achmad Fahmi dan istri menyerahkan bantuan kepada para guru agama serta marbot masjid di Gedung Puski Kota Sukabumi, Senin (26/8).

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Sebanyak 1.256 guru agama di Kota Sukabumi mendapatkan uang pembinaan, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi. Bantuan ini diberikan untuk mewujudkan tenaga pendidikan agama yang berakhlakul karimah menuju Sukabumi religius, nyaman dan sejahtera.

Penyerahan bantuan yang dilaksanakan di Gedung Pusat Kajian Islam (Puski) Kota Sukabumi, Senin (26/8) kemarin itu dihadiri 1.256 tenaga pendidik agama, dan 397 marbot masjid.”Ini merupakan acara silaturahmi dalam pembinaan tenaga pendidik agama, dan marbot Sukabumi triwulan kedua 2019,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada Radar Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Ia menegaskan bahwa Pemkot Sukabumi selalu berkomitmen untuk memperhatikan para tenaga pendidik agama serta marbot masjid. Sebab, keberadaan mereka sangat penting dalam pembangunan bidang keagamaan. Juga sesuai dengan Visi dan Misi Kota Sukabumi yaitu menuju kota religius, nyaman dan sejahtera (Renyah).Setiap orang mendapatkan bantuan sebesar Rp150 ribu, dan pembayaran triwulan kedua Rp450 ribu. Total uang pembinaan sebesar Rp725.850.000.

Menurut Fahmi, pembangunan tidak hanya bisa dilakukan oleh Pemkot Sukabumi. Lantaran banyaknya permasalahan kemudian target pembangunan, Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi tidak mungkin diwujudkan pemkot semata.”Jadi butuh kerjasama dan kolaborasi serta kebersamaan di antara semua. Terlebih lagi dalam bidang keagamaan,” paparnya.

Diakui Fahmi bahwa basis keagamaan atau titik tolak pembangunan di Kota Sukabumi adalah keagamaan. Sehingga visi pemkot perlu dukungan dari para tenaga pendidik keagamaan.Keberadaan guru TPQ, TPA, guru pondok pesantren (Pontren), dan marbot masjid menjadi bagian penting.”Alhamdulilah mulai tahun ini besaran dana pembinaan untuk tenaga pendidik agama lebih baik dibanding tahun lalu. Namun yang terpenting bukan dilihat dari nilainya, tetapi ajakan dan perhatian dari pemda untuk meningkatkan semangat keagamaan di kota tercinta,” ucapnya.

Fahmi berharap dengan adanya uang pembinaan tersebut, mampu menjadi penyemangat serta terus berkolaborasi dalam kebaikan dalam kerangka menegakan perintah Allah SWT. Terlebih tantangan ke depan makin besar, seperti kasus bayi yang dibuang oleh orangtuanya dan operasi yustisi didapatkan minuman beralkohol padahal Sukabumi zero alkohol. Belum lagi remaja belasan tahun yang akrab dengan prostitusi, karena bisa jadi sentuhan keagamaan tidak sampai ke mereka.”Mari berkomitmen tidak ada kesalehan individual akan tetapi kesalehan secara masyarakat, dalam arti ajak mereka untuk saleh agar sebuah kota mendapatkan keberkahan,” harapnya.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *