Kang Emil Sebut Desain Ibukota Baru Boros Lahan

MENGOMENTARI: Ridwan Kamil menilai desain Ibu Kota baru yang telah dirilis pemerintah pusat banyak kekurangan. (foto:ist)

BANDUNG, RADARSUKABUMI.com – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menilai desain Ibu Kota baru yang telah dirilis pemerintah pusat banyak kekurangan. Kendati demikian, Gubernur yang dulunya berprofesi sebagai arsitek itu tetap mendukung rencana pemerintah pusat tersebut. “Kalau sudah jadi pertimbangan pemerintah pusat, DPR, saya kira kita dukung. Cuma, sebagai arsitek, saya melihat desain dan asumsi kota baru banyak hal-hal kurang tepat,” ucap Emil, sapaan akrabnya, di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (26/8).

Salah satu yang disoroti Emil adalah efesiensi penggunaan lahannya. Menurut pandangannya, lahan 200.000 hektare yang disiapkan pemerintah pusat untuk ditempati 1,5 juta penduduk terlalu luas. “Menurut saya boros lahannya,” ujarnya.

Berdasarkan perhitungannya, dengan jumlah penduduk sebanyak itu, lahan yang disediakan idealnya cukup 35.000 hektare saja. Sehingga, selain bakal ramai, juga tidak menimbulkan pemborosan dalam penyiapan infrastruktur penunjangnya. “Jadi, kalau 1,5 juta penduduk, tanahnya cukup 35.000 (hektare). Akan dihuni 1,5 juta penduduk, tapi lahannya 200.000 hektare, kebayang borosnya aspal, kabel, infrastruktur, hanya untuk mengakomodir penduduk itu,” jelasnya.

Emil menambahkan, banyak negara di dunia yang mengalami kesalahan dalam merancang ibu kota barunya, seperti Brazil dan Myanmar karena lahan yang disiapkan terlalu luas dan tak sebanding dengan jumlah penduduknya. “Brazil sampai sekarang tanahnya terlalu luas, masyarakat tidak betah, dan lain-lain. Myanmar juga sama, sepi,” tuturnya.

Emil menambahkan, sebaiknya pemerintah yang dipimpin Jokowi meniru cara Amerika Serikat membangun Washington DC sebagai Ibu Kota baru mereka. “Kalau mau contoh baik, tirulah Washington DC. Cukup dengan 17.000 (hektare) lahan untuk 700.000 orang. Kotanya padat, bisa jalan kaki nyaman. Jangan mengulangi kesalahan, segala harus lahan luas,” pungkasnya.

 

(son/jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *