Abaikan Prokes Saat PPKM, Luhut : Forkominda Harus Beri Tindakan Tegas

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan/Repro

JAKARTA — Penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejauh ini dinilai pemerintah telah memberi dampak baik terhadap situasi pendemi Covid-19 di tanah air. Ini bisa dilihat dari penyebaran pandemi Covid-19 yang tetap rendah, dan kasus konfirmasi di Jawa Bali yang terus mengalami penurunan.

Namun demikian, terdapat tren kenaikan kasus di beberapa kabupaten/kota di Pulau Jawa-Bali. Terutama terjadi di 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota atau 33,6 persen dalam 7 hari terakhir.

Bacaan Lainnya

“Kami akan mengumpulkan kepala daerah dari 43 kabupaten/kota di Jawa Bali tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan kasus,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (8/11).

Terkait relaksasi PPKM yang terus dilakukan pemerintah di beberapa sektor, Luhut mengatakan penerapan protokol kesehatan dan aplikasi PeduliLindungi masih dilakukan dengan baik seperti di pusat perbelanjaan atau mall.

Namun, Menko Luhut mengungkapkan ada beberapa pelanggaran yang masih ditemukan di sejumlah kelab dan restoran di Bali.

“Kami menemukan beberapa pelanggaran di lapangan utamanya terjadi pada beberapa restoran dan beach club yang ada di wilayah Bali. Beach club dan Bar beroperasi tanpa pembatasan kapasitas, tidak ada pengaturan jarak, dan tidak ada sanksi dari pihak pengelola untuk pelanggaran protokol kesehatan selama beraktivitas. Tidak ada paksaan untuk scan QR Code PeduliLindungi, sehingga angka tidak merepresentasikan kondisi lapangan,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *