Penggemukan Sapi ‘Komando’ Jadi Percontohan

Sapi-sapi di penggemukan sapi 'Komando' Jalan Proklamasi Kampung Tespong Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros terlihat sehat dan besar-besar.

RADARSUKABUMI.com — Penggemukan sapi ‘Komando’ di Jalan Proklamasi Kampung Tespong Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros kerap menjadi percontohan dan penelitian mahasiswa. Hal itu lantaran, sapi-sapi di lokasi tersebut memiliki bobot yang besar dan sehat.

Pemilik penggemukan sapi ‘Komando’, Nurdi mengatakan, pihaknya sering mendapatkan kunjungan dari unsur dinas peternakan dan mahasiswa untuk melakukan penelitian terhadap sapi peliharaannya.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah kita selalu dipantau oleh dinas, bahkan mahasiswa kalau penelitian suka kesini,” ujar Nurdin kepada Radar Sukabumi, kemarin (26/7).

Ia mengaku, dalam proses penggemukan tidak memakai konsentrat, melainkan bahan-bahan alami dan limbah kedelai dari pabrik tahu-tempe miliknya. Tentunya, dengan pakan yang diberikan tersebut membuat sapi-sapi miliknya lebih sehat dan memiliki bobot yang besar. “Kita kasih dedak, ampas tahu tahu, air rebusan kedelai, singkong dan rumput,” akunya.

Kelebihan lain dari pemberian pakan ini sambung Nurdin, selain sehat dan cepat gemuk, sapi-sapi tersebut minim terhindar dari penyakit dan tidak menimbulkan banyak lemak pada tubuh sapi. Di mana, sapi yang diberikan pakan rebusan air kedelai ini terlihat lebih gagah.

“Menurut penelitian, sapi-sapi yang saya jajakan ini baik untuk dikonsumsi, sebab tingkat kolesterol pada daging sapi sangat kecil. Karena rebusan air kedelai ini bisa membakar lemak,” terangnya.

Ia menegaskan, sapi yang digemukan ini bukan sapi musiman. Di mana, kesehatan dan pertumbuhannya selalu dipantau dan terjamin kualitasnya. Bahkan, awal penggemukan setiap sapinya, rata-rata berbobot 150 kilogram perekor.

“Dalam waktu beberapa bulan, kita bisa menjadikan dua sampai tiga kali lipat berat badannya. Dan untuk bocoran saja, untuk satu harinya saya bisa menghabiskan Rp1,2 juta untuk pakan, belum ongkos yang ngurusnya,” ungkapnya.

Sementara itu, disinggung soal penjualan sapi menjelang Idul Adha, Nurdin mengaku sudah banyak pesanan. Dari 90 ekor sapi miliknya, sebanyak 70 persen sapi sudah ada yang memesan.

“Tapi kalau melihat geliat dan perbandingan dengan tahun lalu, ada perbedaaan. Mungkin pengaruh pandemi Covid-19 juga. Paling pembelinya yang sudah rutin kesini setiap tahunnya dan sebagiannya lagi pembeli baru,” pungkasnya. (why)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *