Perhatian Khusus Pemkot Sukabumi Kepada Penyandang Disabilitas, Gelar Bimsostek Penggunanaan Bahasa Isyarat

Pemkot Sukabumi Gelar Bimsostek Penggunanaan Bahasa Isyarat
Pemkot Sukabumi Gelar Bimsostek Penggunanaan Bahasa Isyarat

SUKABUMI – Dinas Sosial Kota Sukabumi menggelar bimbingan sosial dan teknik (Bimsostek) penggunaan Bahasa Isyarat bagi teman dengar yakni petugas pelayanan publik di Hotel Balcony, Selasa (24/10/2023). Pembukaan acara tersebut dilakukan Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi Fajar Rajasa.

” Alhamdulilah bisa menggelar bimsostek ini dalam menjalankan ketentuan terkait penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitaa khususnya teman tuli,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Targetnya pelayan publik memahami komunikasi yang disampaikan mereka.

Bacaan Lainnya

Menurut Kusmana, momentum ini untuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan penyandang disabilitas tunarungu yakni teman tuli. Sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, dan Perda Nomor 10 tahun 2018 tentang Penghormatan, Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.

” Dengan adanya bimsostek pencerahan bagi kita semua selaku teman dengar dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi terhadap penyandang disabilitas,” ungkap Kusmana. Pelayan publik sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik harus memberikan pelayanan prima termasuk ke penyandang disalilitas.

” Pelayan publik paham apa yang dikomunikasikan teman tuli,” cetus Kusmana. Oleh karenanya bimsostek ini salah satu bentuk pemerintah memperhatikan penyandang disabilitas.

Selain itu melalui ukhtiar penerbitan peraturan mulai undang-undang hingga perda. ” Harapannya Sukabumi jadi kota inklusif di bidang pendudikan, kesehatan, sosial ketenagakerjaan dan bidang lainnya.

Contohnya pembangunan infrastruktur bangunan ramah disalibitas yakni trotoar di tengah tengahnya ada akses penyandang disabilitas. Termasuk hari ini bimtek bahasa isyarat pelayanan publik yang efektif dalam berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.

” Berharap memanfaatkan dan menggali ilmu tentang bahasa insyarat tidak hanya bahasa normal, tapi isyarat mewujudkan tata kelola komunukasi yang lebih baik,” terang Kusmana. Minimal kalau bahasa isyarat lebih mendalam dan fokus memberikan komunikasi efektif agar yang disampaikan jelas dan lebih cepat memahaminya. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *