Jurus Bappeda Kota Sukabumi Tekan Angka Kemiskinan

Reni Rosyida Mutmainah.
Ketua Tim DBHCHT Kota Sukabumi, Reni Rosyida Mutmainah.

SUKABUMI — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, tidak hentinya berupaya menekan angka kemiskinan. Misalnya saja, dengan menggalakan program jaring pengaman sosial, pemberdayaan masyarakat dan pemulihan ekonomi.

Kepala Bappeda Kota Sukabumi Reni Rosyida Mutmainah mengatakan, Bappeda Kota Sukabumi memiliki tiga langkah atau program jitu dalam menangani angka kemiskinan.

Bacaan Lainnya

“Kami memiliki tiga strategi dalam menangulangi kemiskinan yakni, jaring pengaman sosial, pemberdayaan masyarakat dan pemulihan ekonomi. Bahkan, beberapa wkatu lalu Kota Sukabumi berhasil mendapat penghargaan pengendalian inflasi terbaik di Jabar.

Karena dengan ketika inflasi terkendali maka laju ekonomi akan lebih baik dan TPT (Tingkat Peangguran Terbuka) bisa berkurang ” kata Reni kepada Radar Sukabumi.

Reni menjelaskan, strategi jaring pemangaamn sosial misalnya, pemerintah berupaya mengucurkan bantuan sosial terhadap masyarakat yang tingkat ekonominya rendah.

Berbagai program bantuan sosial tersebut diantaranya, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan program bantuan lainnya.

“Selain itu, kami juga memberikan BPJS Ketenagakerjaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Seperti, Linmas, Kader Posyandu dan pegawai berpenghasilan rendah lainnya. Kami juga memberikan asuransi petani,” jelasnya.

Selain itu, sambung Reni, Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi juga memberikan jaminan kesehatan salah satunya dengan menggratiskan biaya pengobatan masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al-Mulk.

“Jaminan kesehatan, kami juga memiliki RSUD Al-Mulk yang menggratiskan biaya pengobatan masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat menggunakan uangnya untuk kebutuhan lainnya,” ujarnya.

Dalam penanggulangan kemiskinan, sambung Reni, pemerintah juga melibatkan peranserta semua elemen khususnya masyarakat sehingga hadir program undunan online untuk membantu masyarakat kurang mampu.

“Ini salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat, udunan online melibatkan peran serta masyarakat untuk membantu warga yang membutuhkan,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *