Cegah Polio Dinkes Kota Sukabumi Galakan Vaksinasi

Kantor Dinkes Kota Sukabumi
Kondisi Kantor Dinkes Kota Sukabumi saat keadaan lenggang

CIKOLE — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, berupaya meningkatkan kewaspadaan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio salah satunya dengan meningkatkan cakupan imunisasi Oral Polio Vaccine dan Inactivated Polio Vaccine (OPV dan IPV).

Plt Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Drg Wita Darmawanti mengatakan, terdapat lima upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya KLB Polio di Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Diantaranya, meningkatkan cakupan imunisasi Polio OPV dan IPV sesuai jadwal imunisasi, meningkatkan penemuan kasus lumpuh layu mendadak, meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan ODF dan meningkatkan higiene dan sanitasi makanan dan minuman,” kata Wita kepada Radar Sukabumi, Senin (21/11).

Lanjut Wita, target Acute Flaccid Paralysis (AFP) pada tahun ini sebanyak empat kasus. Target tahun ini, mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya yang hanya dua kasus.

“Karena mau eradikasi polio global sehingga target meningkat jadi empat kasus. Tetapi, kami sudah mencapai 11 kasus lumpuh layuh yang berhasil dilacak dan dinyatakan negatif polio,” ungkapnya.

Sebab itu, sambung Wita, di Kota Sukabumi hingga saat ini nol kasus Polio. Hal ini, menjadi salah satu parameter keberhasilan cakupan vaksinasi Polio di Kota Sukabumi.

“Alhamdulillah imunisasi sudah berhasil, namun karena di Aceh beberapa waktu lalu ada kasus baru lagi sehingga Polio kembali menjadi perhatian pemerintah pusat,” bebernya.

Menurutnya, faktor penularan kasus Polio ini cukup banyak sehingga bukan hanya masalah tidak vaksin. Tetapi, juga faktor lingkungan.

“Ya, karena kan masih banyak yang belum memiliki septic tank ini harus diwaspadai. Penularan bisa melalui tinja atau orang tidak cuci tangan misalnya,” paparnya.

Wita memastikan, stok vaksinasi Polio di Kota Sukabumi hingga saat ini cukup aman hingga dua bulan kedepan. “Vaksin stok masih aman cukup sampai dua bulan kedepan,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *