Pedestrian Dago Sukabumi Menambah Ruang Terbuka Hijau

Pedestrian di Jalan Ir H Djuanda atau dago
Pedestrian di Jalan Ir H Djuanda atau dago terlihat cantik dengan ornamen-ornamen penunjang bagi warga untuk bersantai.

SUKABUMI— Setelah para pedagang kaki lima (PKL) dialihkan ke ruas jalan Dewi Sartika, Kecamatan Cikole, kawasan pedistrian di Jalan Ir H Djuanda rencananya akan difungsikan menjadi ruang terbuka hijau.

Hal itu diungkapkan Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi usai meninjau lokasi pedestrian kawasan Ir H Djuanda atau yang dikenal dengan nama Dago, Selasa (17/5).

Bacaan Lainnya

“Kawasan ini akan dijadikan ruang terbuka hijau, taman buat anak-anak dan kebetulan di kawasan ini masih ada beberapa sekolah,” kata Walikota Sukabumi Achmad Fahmi.

Relokasi para pedagang ini merupakan hasil keputusan yang didasarkan atas hasil evaluasi serta proses relokasi berjalan lancar, karena para PKL sebelumnya telah mengosongkan kawasan.

Bahkan, Diskumindag Kota Sukabumi sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait seperti paguyuban pedagang.

“Setelah difungsikan sebagai ruang terbuka hijau, kawasan ini harus bersih dari PKL serta relokasi PKL ke Jalan Dewi Sartika hanya bersifat sementara,” jelasnya.

“Pemda akan menjadikan Dago ini menjadi tempat ruang terbuka hijau yang akan diminat oleh masyarakat Kota Sukabumi,” akunya.

Sementara itu, terkait langkah pemerintah menertibkan kawasan Dago ini menuai apresiasi di beberapa kalangan masyarakat.

Terutama dikalangan Ojol, yang menganggap kawasan Dago ini akan menjadi tempat peristirahatan mereka setelah menarik penumpang.

“Lumayan lah rada bagus setelah dilakukan penertiban, sekarang lebih terlihat bersih jadi enggak banyak sampah. Ada bagusnya apa yang telah dilakukan pemerintah, “ ujar salah seorang driver ojek online, Fajar Herdian.

Namun demikian, Fajar pun berharap, relokasi pedagang ini bisa disertai dengan solusi dari pemerintah agar pendapatan para pedagang tidak merosot.

Sebab, secara hitung-hitungan, tempat baru pasti akan mempengaruhi pendapatan. “Semoga ke depannya para PKL manedaptakan solusinya saat omset nya menurun karena ada pemindahan tempat,” pungkasnya. (cr1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *