Mahasiswa Minta Pemkot Sukabumi Serius Tertibkan PKL

UNJUK RASA: Massa aksi saat menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Sukabumi.

CIKOLE – Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam (PMII) Kota Sukabumi meminta agar Pemerintah Kota Sukabumi menata Para Pedagang Kaki Lima (PKL). Aspirasi itu, disampaikan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Balaikota Sukabumi.

Ketua PC PMII Kota Sukabumi, Isep Ucu Agustina mengungkapkan, persoalan PKL merupakan maslah yang sudah cukup lama dialami Kota Sukabumi. Dirinya berharap, pada masa pemerintahan ini ada langkah kongkrit dari pemerintah.

Bacaan Lainnya

“Pertama, aspirasi yang kami sampaikan adalah tentang PKL di Kota Sukabumi, dimana saat ini PKL belum tertata dengan baik,” ungkap Isep kepada Radar Sukabumi, Selasa (4/2).

Adapun tuntutan kedua, yakni Pemerintah Kota Sukabumi harus memantau progres pembangunan Pasar Pelita. Selain itu, pemerintah harus memberikan keadilan kepada para pedagang kecil agar bisa memiliki los dan kios.

“Pemerintah harus bisa memastikan agar pembangunan Pasar Pelita dapat selesai sesuai waktu yang telah disepakati anatara pengembang dan pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Sukabumi menyambut baik aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa. Pihaknya juga mengajak, agar semua pihak turut berperan membangun dan peduli terhadap Kota Sukabumi.

“Terimakasih kepada mahasiswa yang telah ikut mengontrol, Kami yakin itu bentuk kepedulian terhadap Kota Sukabumi,” ujarnya.

Untuk penataan PKL di Kota Sukabumi, yakni gerbang awalnya adalah penyelesaian Pasar Pelita. Pemerintah Kota Sukabumi terus melakukan pemantauan ke lapangan untuk memastikan proses pengerjaan terus berjalan.

“Kami rutin pantau ke lokasi pembangunan, semua bukti keseriusan kami,” pungkasnya. Pantauan di lapangan, aksi mahasiswa ini tidak berhenti di Balaikota Sukabumi. Mereka pun mengarahkan aksinya ke gedung DPRD Kota Sukabumi untuk meminta pertanggung jawaban soal Perda yang sudah disahkan.

Aksi mahasiswa ini sempat terjadi dorong-dorongan lantaran ingin merangsek masuk. Namun hal itu bisa dikendalikan saat Wakil DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda meminta perwakilan pengunjuk rasa untuk masuk.

Ajakan tersebut tidak digubris mahasiswa, sebab ingin masuk semuanya. Lantaran di dalam gedung DPRD Kota Sukabumi sedang ada kegiatan dan lain hal, akhirnya batal dan akhirnya massa pun membubarkan diri dengan tertib dan damai. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *