Membangun Kota Sukabumi Melalui Magrib Mengaji

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi Wakil Walikota Sukabumi, Andri Hamami, program magrib mengaji.

PEMKOT SUKABUMI – Dalam upaya merealisasikan visi Walikota Sukabumi dan Wakil Walikota Sukabumi yakni terwujudnya kota Sukabumi yang religius, nyaman, dan sejahtera.

Pemerintah Kota Sukabumi membuat sejumlah program unggulan, salah satu program unggulan dari sektor religius yakni menggulirkan program magrib mengaji.

Bacaan Lainnya

Program ini salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan syiar keagamaan serta ketaqwaan kepada Allah Swt bagi masyarakat Kota Sukabumi.

Menurut Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi, gerakan magrib mengaji ini sengaja kembali diangkat lantaran kekhawatiran terjadi perubahan pola perilaku dan sikap di tengah masyarakat.

Terlebih dengan perkembangan zaman saat ini, anak-anak dimanjakan dengan kemudahan gadget dan hal itu akan berdampak buruk jika terus dibiarkan.

Apalagi, gerakan magrib mengaji tersebut sudah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat sejak dahulu. Di mana warga khususnya umat Islam mulai melakukan aktivitas di dalam masjid atau mengaji dari magrib hingga Isya.

” Untuk itu gerakan magrib mengaji ini untuk memunculkan kembali kebiasaan yang baik bagi anak-anak di Kota Sukabumi. Mereka ketika magrib sampai Isya menghabiskan waktu dengan mengaji dan belajar ilmu agama islam di masjid,” ujarnya.

Melihat fenomena saat ini yang bermunculan kenekalan remaja atau pelajar kata Fahmi salah satu penyebanya karena kedekatan dengan agama yang berkurang.

Oleh karena itu pemerintah mencoba menggerakan kembali agar warga kembali menggiatkan gerakan magrib mengaji.

” Pendidikan Agama itu harus dimulai sejak dini, intervensi pemerintah dengan program magrib mengaji ini dalam upaya meminimalisir kelakukan -kelakuan anak yang menyimpang. Lantaran dari kecil sudah diberikan sentuhan dan ilmu agama islam,” katanya.

Selain itu, program ini digencarkan bagaimana keimanan dan ketakwaan serta keagamaan anak-anak meningkat. Pemerintah khawatir melihat kondisi anak yang tidak biasa baca dan tulis Alquran.

” Sehingga gerakan magrib mengaji ini harus terus digulirkan,”jelasnya.

Tak hanya sekedar menggulirkan program saja, tapi pemerintah menjalin kerjasama dengan Kementerian Agama memantau gerakan magrib mengaji anak-anak.

” Kami juga mempunyai tim untuk memonitoring gerakan mengaji ini agar bisa terus terlaksana dengan efektif dan menghasilkan output yang jelas,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kota Sukabumi, Aang Zaenudin mengatakan dalam upaya mendukung gerakan mengaji ini, pemerintah Kota Sukabumi pun memberikan bantuan kepada guru mengaji dan masjid.

Untuk guru mengaji pemerintah memberikan dana insentif sebesar Rp. 150 ribu perbulan yang diberikan kepada 100 guru. Begitupun bantuan untuk masjid sebanyak 100 masjid.

” 1 masjid itu menerima 10 paket bantuan yang terdiri dari Al-quran, Juz Amma, meja mengaji dan perlengkapan lainnya. Jadi kalau 100 mesjid menjadi 1000 paket bantuan,” katanya.

Bantuan berupa uang insentif guru ngaji dan Masjid ini kata Aang terus mengalami penambahan. Untuk tahun 2020 ini pun anggaran dan bantuannya itu bertambah 100 guru dan 100 masjid. ” Ya mudah-mudah setiap tahun anggaranya bisa bertambah, sehingga semua masjid bisa terfasilitasi,” ujarnya.

Ditambahkan pemerintah Kota Sukabumi ketika menggulirkan program magrib mengaji ini didukung dengan sarana dan prasana. Sehingga Aang berharap program ini bisa mendorong warga untuk menjaga akidah, akhlak dan ibadah serta konsep anak qurrota ayun terwujud. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *