Gedung Kesenian Dikalim Rampung

“Pagar dari seng itu, bukan artinya masih dalam tahap pembangunan. Kami sebagai pengelola dan penanggungjawab gedung sengaja memasangnya. Karena kalau malam hari suka banyak remaja, apalagi dilingkungan itu sistem Penerangan Jalan Umumnya kurang memadai, sehingga cukup rawan disalahgunakan,” terangnya.

Sedangkan persoalan anggaran, sebut Yemmi, awalnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan sebesar Rp 18 milair. Hanya saja, saat itu karena ada Pemilihan Kepala Daerah serentak, anggaran pembangunan Gedung Seni dipangkas menajdi Rp 10 miliar.

Bacaan Lainnya

“Kami yakin, jika anggaran semula saja yang digunakan semua pembangunan bakal rampung, termasuk fasilitas dan sarana prasarana penungjangnya. Jadi, kepada masyarakat terutama pegiat seni harap bersabar, kami pun terus mengupayakannya,” ujarnya.

Yemmi juga mengakui, terkait akuistik gedung belum sempurna. Bahkan, nyaris tidak ada sama sekali karena dalam anggaran seblumnya tidak ada peruntukan untuk sistem kedap suara dan pencahayaan gedung. Maka dari itu, tentang keluhan dari para pegiat seni di Kota Sukabumi dirinya terima dan dijadikannya sebagai masukan yang baik.

“Intinya, kita harus berbangga diri saja dulu atas kepercayaan Pemprov Jabar memberikan gedung ini di Kota Sukabumi. Jadi, kepada semua kalangan harap bersabar, kita terima saja dulu dengan bijaksana. Terus, yang harus kami tekankan, telah banyak aktivitas kesenian, pendidikan yang telah dilakukan di Gedung Kesenian ini,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *