DPMPTSP Kota Sukabumi: Perkembangan Investasi dan PMDN Tumbuh Pesat

DPMPTSP Kota Sukabumi
Kondisi ruang Kantor DPMPTS Kota Sukabumi di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi

SUKABUMI – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi, menyebutkan perkembangan investasi dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menunjukan grafik yang positif.

Terbukti, hingga Oktober 2023, perolehanya mencapai Rp777.763.851.606, dengan jumlah perusahaan mencapai 4.917.

Bacaan Lainnya

Kepala DPMPTSP Kota Sukabumi, Iskandar Ihfan mengatakan, dari perolehan investasi tersebut mampu menyerap 12.188 tenaga kerja. Terdiri dari, 4.731 mikro, 133 perusahaan kecil, 40 perusahaan menengah dan 13 perusahaan besar. “Adanya investasi yang masuk, berdampak juga kepada perekrutan tenaga kerja.

Meskipun, hanya mampu menyerap 12.188 orang,” kata Iskandar kepada wartawan, sabtu (6/1).

Lanjut Iskandar, secara umum investasi adalah, aktivitas menanamkan modal ke dalam bentuk aset tertentu, agar nilai aset yang lebih besar dibandingkan saat awal menanamkan modal.

Sebab itu, DPMPTSP akan terus memberikan pelayanan terbaik. Seperti halnya, melakukan dan menerapkan strategi ataupun arahan dari pusat. Langkah tersebut, juga untuk menarik para pelaku investor dan mengejar target yang sudah ditentukan.

“Misalkan, meyakinkan investor bahwa Indonesia termasuk Kota Sukabumi di dalamnya, merupakan destinasi investasi yang menarik, kemudian melakukan pendampingan dalam proses perizinan,” ujarnya

Apalagi saat ini, sudah diterapkanya sistem pelayanan perizinan dan penanaman modal melalui aplikasi One Single Submission (OSS).

Aplikasi tersebut, bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan mempermudah perizinan berusahaan, khususnya di Kota Sukabumi.

Selain itu juga, upaya pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat, murah dan mudah. “Aplikasi OSS ini langsung terintegrasi, berlaku diseluruh indonesia, serta dapat diakses dari manapun dan kapan saja. Alhamdulillah seiring perjalanannya tidak ada kendala, bahkan para pengusaha mengaku mudah,” bebernya.

Pihaknya menambahkan, dari tujuh kecamatan yang ada di Kota Sukabumi, wilayah yang masih bisa dijadikan prospek investasi.

Yakni, Kecamatan Baros, Cibeureum dan Lembusritu (Bacile). Karena ketiga wilayah tersebut, tergolong masih memiliki lahan yang luas.

Teten juga mengungkapkan, Kota Sukabumi sendiri hanya bisa ditempati oleh industri non polutan, serta sektor industri pengolahan berskala kecil dan menengah. Sehingga wajar jika yang menanamkan modalnya itu masih seputar sektor jasa dan perdagangan. “Investasi di Kota Sukabumi itu masih didominasi oleh jasa dan perdagangan, seperti properti salah satunya,” tutupnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *