Cemas Soal Berita Corona, Warga Kota Sukabumi Curhat ke Psikolog

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Efek domino yang diakibatkan oleh pandemi corona tidak hanya berdampak pada asep kesehatan dan ekonomi saja, tapi juga psikologi. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah warga Kota Sukabumi yang tercatat melakukan konsultasi kepada psikolog.

Psikolog, Joko Kristianto mengatakan, selama pandemi Covid-19 dirinya telah menerima konsultasi dari 96 warga Kota Sukabumi yang terbebani secara psikologis.

Bacaan Lainnya

“Saya sudah menerima 96 orang yang konsultasi, rata-rata mereka mengalami ketakutan hingga timbulah kepanikan, namun saya pun melihat secara psikologis cukup banyak masyarat yang tidak percaya adanya wabah ini,” ungkap Joko saat dihubungi Radar Sukabumi, Senin (11/5).

Selain itu, lanjut pria yang juga Ketua Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Sukabumi ini. Terkait sikap acuhnya masyarakat pada pelaksanaan PSBB di Kota Sukabumi. Menurutnya, dilihat dari sisi psikologis, banyaknya informasi terkait Covid-19 membingungkan masyarkat sehingga membentuk sikap terkesan acuh pada himbauan-himbauan pemerintah.

“Masalah yang kita hadapi ini tentang masyarakat cukup berat, kenapa masyarkat terkesan acuh pada anjuran pemerintah, karena memang banyak informasi yang simpang siur itu cukup membingungkan, sehingga timbullah kesan acuh,” ungkap pria yang berkacamata ini.

Adapun proses penanganan, lanjut Joko, di seluruh dunia cara penanganan berbeda. Artinya, hal itu membuktikan bahwa belum ada kepastian terkait penanganan Covid-19 tersebut.

“Tindakan beberapa kota misalnya dalam penanganan, tidak sama cara. Mulai dari, penularannya dan lainnya. Ada yang tegas dan ada yang biasa biasa saja. Saya melihat karena tidak ada ketegasan mereka akhirnya menjadi apriori atas beberapa kebijakan pemerintah,” terangnya.

Joko menilai, untuk meyakinkan masyarkat tentunya cara penyampaian yang harus dilakukan harus sesuai dengan daya nalar masyarakat sendiri. Namun begitu, Joko mengambil dampak positif dimana masyarkat lebih meningkatkan kesehatan.

“Yang pasti, sepengetahuan saya bawa virus ini menular melalui droplet. Kita ini diajak untuk berpikir berjemaah dan kelompok. Sehinga sikap kita untuk menjaga jauh dikedepankan, maka sikap kita secara kejiwaan harus menjaga pola hidup sehat,” pungkasnya. (upi/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *