900 Pasukan Gabungan Amankan Nataru

RADARSUKABUMI.com, CIKOLE– Sebanyak 900 personel gabungan TNI, Polri dan Pemerintah Kota Sukabumi siap mengamankan perayaan natal di Kota Sukabumi. Pasukan gabungan tersebut bakal ditempatkan di 20 gereja, dua pos gabungan dan enam pos pengamanan.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo mengungkapkan, pasukan gabungan pengamanan pertama natal tersebut terdiri dari unsur Polres Sukabumi Kota, Kodim 0607, Yonif dan Armed juga dibantu Pemerintah Kota Sukabumi.

“Ini merupakan sinergi semua stakeholder dalam rangka pengamanan pryaan natal dan tahun baru, nantinya semua pasukan gabungan bakal disebar disemua gereja dan beberapa pos juga titik-titik tertentu,” ungkap Susatyo usai mengecek kesiapan pasukan dalam apel gelar pasukan Operasi Lilin Lodaya 2018 di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, kemarin (20/12).

Tidak hanya itu, beberapa ancaman yang perlu diantisipasi jelang perayaan hari natal dan tahun baru diantaranya adalah potensi keramaian, kemacetan lalulintas, aksi kriminalitas, bahkan hingga aksi teror. “Semua potensi ancaman kita minimalisir dan mempersempit ruang kesempatannya, selain itu jika terjadi sesuatu pun dapat segera di tangani dengan cepat,” ujarnya.

Susatyo menilai, semua titik dianggap rawan sebagai bentuk antisipasi. Dirinya berpendapat selalu overestimate sehingga segala macam gangguan bisa diantisipasi dan ditangani sesegera mungkin. “Kalau ditanya wilayah atau titik rawan dimana, kami berpikir semua rawan sehingga disemua titik bisa diantisipasi dengan cepat,” ungkapnya.

Sementara untuk pengamanan malam pergantian tahun baru 2019, pihaknya lebih memfokuskan kepada arus lalulintas. Karena memang, saat itu volume kendaraan diprediksi bakal meningkat. “Untuk makan tahun baru, petugas juga disebar terutama di titik-titik rawan kemacetan dan pusat keramaian,” tukasnya.

Ditempat yang sama, Wakil Walikota Sukabumi, Andri Hamami menambahkan, Pemerintah Kota Sukabumi akan turut membantu kelancaran kegiatan natal dan tahun baru dengan menyiagakan setiap rumah sakit dan puskesmas.

“Tidak ada libur, rumah sakit harus siaga 24 jam dibantu Puskesmas dan PMI,” tambah Andri. Apalagi sambung dia, melalui program Home Care dan Puskesmas Siaga diharapkan mampu mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. “Sukabumi akan jadi lonjakan lalulintas dan memicu terjadinya kecelakaan,” sambung dia. (upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *