Warga Desa Jambenenggang Meradang

TRANSPARANSI: Kepala Desa Jambenenggang, Ojang Sopandi saat menunjukan baliho yang memampang anggaran desa.

RADARSUKABUMI.com, KEBONPEDES – Pasca dilaporkannya pemerintah Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes oleh warga yang mengaku Gerakan Masyarakat Peduli Uang Rakyat (Gempur) kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi, puluhan warga Desa Jambenenggang menyatakan tidak percaya. Mereka pun menyatakan dukungan kepada pemerintah desa supaya melanjutkan dan fokus pada pembangunan desa.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sekitar 73 warga yang hadir dalam pertemuan kemarin di Aula Desa Jambenenggang ini merupakan perwakilan dari 6.000 jiwa yang tersebar dari empat kedusunan di wilayah Desa Jambenenggang.

Bacaan Lainnya

Mereka murka dengan adanya oknum yang mengaku sebagai perwakilan warga Desa Jambenenggang.

“Warga di sini merasa tidak ada yang mewakilkan persoalan apapun kepada aliansi ini. Kami merasa selama ini tidak ada persoalan, program desa pun berjalan seperti yang direncanakan,” ujar salah seorang seorang tokoh masyarakat, Yayan Watub (53), warga Kampung Selaawi, RT 2/2, Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, kepada Radar Sukabumi, kemarin (29/1).

Saat ia mengetahui ada pihak yang melaporkan pemerintah desa, Yayan mengaku bersama warga lainnya langsung mencari mereka. Namun sayang, tak satu pun dari mereka yang berhasil ditemukan. “Sampai sekarang kami belum menemukan mereka. Jujur saja, kami marah saat ia mengaku mewakili warga desa ini,” akunya.

Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Jambenenggang, Dasep Sumarna mengatakan, adanya pelaporan ini menyebabkan keresahan bagi warga Desa Jambenenggang. Pasalnya, warga menilai pelaporan aliansi tersebut tidak berdasarkan alasan dan bukti yang jelas. “Mereka menilai, pemerintah desa ini tidak transparansi publik, padahal faktanya pemerintah desa sudah memasang baliho besar yang disimpan di pinggir jalan tepat ke arah pintu masuk kantor desa,” imbuhnya.

Untuk itu, puluhan warga Desa Jambenenggang berinisiatif akan melapor balik aliansi tersebut kepada aparat kepolisian atas tuduhan telah membuat gaduh dan mencemarkan nama baik pemerintah desa. “Saya melihat, pelaporan mereka ini berpotensi merusak keharmonisan masyarakat Desa Jambenenggang. Oleh karenanya, kami sepakat untuk melaporkannya kepada polisi,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *