RSUD Sekarwangi Ungkap Kondisi Korban Pembacokan Akibat Urusan Asmara, Humas : Masih Kritis

DIWAWANCARAI : Humas RSUD Sekarwangi Cibadak, saat diwawancarai terkait kondisi terkini korban pembacokan Ajun Junaedi (51) warga Kampung Leuwi Keris, RT 01/RW 08, Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (29/01).
DIWAWANCARAI : Humas RSUD Sekarwangi Cibadak, saat diwawancarai terkait kondisi terkini korban pembacokan Ajun Junaedi (51) warga Kampung Leuwi Keris, RT 01/RW 08, Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (29/01).

SUKABUMI — Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak, Ramdansyah kepada Radar Sukabumi mengatakan, Ajun Junaedi tiba di Rumah Sakit Sekarwangi Cibadak, pada (27/01) sekira pukul 05.30 WIB dengan luka-luka yang cukup serius.

Hingga kini, kodisi korban pembacokan Ajun Junaedi (51) warga Kampung Leuwi Keris, RT (01/08), Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (27/01) dini hari lalu, masih dalam keadaan kritis pada Senin (29/01).

Bacaan Lainnya

“Luka-lukanya terlihat seperti bekas tusukan dan menyebar di kepala, mata, leher, dan pinggang belakang,” kata Ramdhansyah kepada Radar Sukabumi pada Senin (29/01).

Saat ini, sambung Ramdansyah, korban tengah dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Sekarwangi, Cibadak dan kondisinya masih kritis. Sehingga, korban hingga kini masih belum sadar dan belum dapat dikunjungi oleh pihak keluarganya.

“Tim medis yang menangani korban terdiri dari tiga dokter spesialis, yaitu bedah, mata, dan ginjal. Mereka mencurigai adanya luka di mata dan kemungkinan juga luka pada ginjal,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, nasib memilukan menimpa Ajun Junaedi (51) warga Kampung Leuwi Keris, RT 01/RW 08, Desa Ciambar, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi. Bagaimana tidak, pria paruh baya tersebut, telah mengalami luka bacok oleh orang tidak dikenal (OTK) pada Sabtu (27/01) dini hari.

Keponakan korban, Sunenty (31) mengatakan, ia mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologis sepupunya telah dibacok oleh OTK. Namun, berdasarkan keterangan dari anak korban, pada pukul 04.00 WIB jendela rumah korban ada yang memecahkan kaca.

Tidak lama setelah itu, kemudian seorang pelaku masuk ke rumah korban dan langsung menyerang korban yang tengah tidur di ruang tengah dengan menggunakan senjata jenis kampak atau patik.

“Ada sekitar jam 04.00 WIB, pelaku itu gedor kaca dan langsung pelaku serang korban hingga tergeletak. Itu yang dibacok pertama ini (jidat) pake patik, udah tergeletak dia langsung pergi lagi,” kata Sunenty kepada media pada Sabtu (27/01).

Korban tidak sempat melakukan perlawanan. Lantaran, kepala korban langsung di hantam menggunakan patik dan langsung di bacok berkali-kau sehingga korban mendapatkan banyak luka hampir di sekujur tubuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *