SUKABUMI — Korban pembacokan seorang pelajar di salah satu SMP di wilayah Kecamatan Sukaraja, F (14) kondisinya mulai membaik.
Korban yang diketahui dibacok menggunakan senjata tajam jenis celurit itu, oleh pelajar lain berinisial YK (15) tersebut, perkaranya tengah ditangani Polsek Kebonpedes, Resor Sukabumi Kota.
Ketua Tim Penanganan Keluhan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Dr. Rizky Ramadan kepada Radar Sukabumi mengatakan, anak SMP Sukaraja yang menjadi korban pembacokan oleh pelajar dari sekolah lain, sudah menjalani tindakan medis.
“Alhamdulillah kondisi si korban saat ini sudah stabil. Iya, meski masih dalam pengawasan intensif,” kata Dr. Rizky kepada Radar Sukabumi pada Senin (25/09).
Menurutnya, pelajar SMP yang menjadi korban pembacokan itu, telah masuk ke RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi, pada Jumat (22/09) dini hari. “Saat ini, korban masih dirawat di RSUD R Syamsudin dan proses perawatan dimulai sejak Jumat dini hari. Jadi, sudah ada empat hari,” paparnya.
Korban tersebut sudah menjalani operasi bedah di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi. Dimana, pada luka tusaknya telah dibuka untuk diperiksa dan dilihat organ mana yang terkena akibat sabetan benda senjata tajam.
“Selama operasi, selang dipasang untuk mengeluarkan cairan yang keluar dari luka terbuka akibat tusukan itu,” tandasnya.
“Luka tersebut terletak pada bagian punggung sebelah kiri dan diduga telah menembus organ lain. Namun untuk memperjelasnya, dokter spesialis bedah akan memberikan informasi lebih lanjut,” tukasnya.
Berdasarkan pemeriksaan petugas medis, akibat kasus pembacokan itu korban mengalami luka senjata tajam saat datang ke rumah sakit dengan ukuran sekitar 5×3 centimeter.
Namun setelah operasi, ukuran lukanya kemungkinan akan lebih dalam karena dilakukan eksplorasi untuk mengetahui organ mana saja yang terkena pembacokan.” Setelah proses pemasangan selang, lukanya itu langsung dijahit kembali,” bebernya.
Ketika disinggung mengenai berapa lama proses penyembuhannya, ia menjawab. Bahwa, untuk waktu penyembuhan akan tergantung pada kondisi masing-masing individu. Namun diharapkan agar proses penyembuhan bisa berjalan lebih cepat, jika kondisi anak tersebut sudah stabil. Sehingga dapat pulang ke rumah.
“Hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka dan kondisi korban dikatakan aman,” pungkasnya. (den/d)