Ribuan Guru Honorer Sukabumi Kawal Usulan Formasi PPPK 2024

BERDOA : Ribuan guru dan tenaga kependidikan honorer di Kabupaten Sukabumi, saat doa bersama di PT Patriot Intan Abadi Unit Selakopi. Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi pada Senin (15/01).(FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI)
BERDOA : Ribuan guru dan tenaga kependidikan honorer di Kabupaten Sukabumi, saat doa bersama di PT Patriot Intan Abadi Unit Selakopi. Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi pada Senin (15/01).(FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI – Ribuan guru dan tenaga kependidikan honorer di Kabupaten Sukabumi, menggelar istighotsah di PT Patriot Intan Abadi Unit Selakopi, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi pada Senin (15/01).

Istighotsah dilakukan untuk kelancaran audiensi terkait meminta usulan formasi PPPK 2024 dengan angka minimal 10.000 bagi guru dan tenaga kependidikan honorer.

Bacaan Lainnya

Salah seorang guru SDN Ciherang, Kecamatan Nyalindung, Abah Empar (58) mengaku telah belasan tahun mengabdi untuk mendidik para muridnya tanpa pamrih. Ditengah usia yang sudah separuh abad itu, dirinya berusaha mencari kejelasan hidup yang lebih layak.

Untuk itu, ia bersama ribuan guru honorer lainnya melakukan istighotsah untuk mengawal audensi bersama Sekda Kabupaten Sukabumi, untukĀ  meminta usulan formasi PPPK 2024 dengan angka minimal 10.000 bagi guru dan tenaga kependidikan honorer. “Saya sudah 18 tahun lamanya menjadi guru honorer,” jelasnya.

Selama berprofesi sebagai guru honorer, dirinya mengaku telah mendapatkan gaji per tiga bulan sekali dengan nominal Rp300 ribu, atau hanya Rp100 ribu per bulan. “Saya dikasih 300 ribu, 100 ribu per bulan. Kalau dibilang cukup, yah mana cukup. Apalagi, sekarang saya sudah punya 6 cucu,” bebernya.

Uang yang ia terima dari hasil mengajarnya tidak cukup untuk satu bulan memenuhi kebutuhan untuk mencukupi keluarganya. Untuk itu, ia mengaku kerap sekali mencari tambahan untuk keperluan keluarganya.

“Ya istiqomah aja, ada Rp50 ribu ada Rp30 ribu dari pengajian. Karena, kalau mengandalkan gaji honorer, seminggu juga sudah habis,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FPHI Korda Kabupaten Sukabumi, Suherman mengatakan, keberadaan guru dan tenaga kependidikan honorer yang sampai saat ini tetap ikhlas membantu dan diperbantukan untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan sebagai ujung tombak pelayanan kepada masyarakat, terutama pelayanan pendidikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *