Ratusan Rumah di Desa Margaluyu Sukabumi Tak Layak Huni

Kepala Desa Margaluyu, Utep Sudrajat
Kepala Desa Margaluyu, Utep Sudrajat

SUKABUMI – Angka kemiskinan di Kabupaten Sukabumi, masih tinggi. Hal ini, terbukit dengan banyaknya warga yang masih tinggal di rumah tidak layak huni (Rutilahu). Misalnya saja, di wilayah Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, ratusan unit rumah masuk pada kategori Rutilahu.

Penyebaran rumah dengan bangunan dari bambu atau bilik dan sanitasi buruk tersebar di hampir seluruh kedusunan yang ada di wilayah Desa Margaluyu.

Bacaan Lainnya

“Berdasarkan data yang tercatat di desa kami itu, ada lebih dari 100 rumah warga yang tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan,” kata Kepala Desa Margaluyu, Utep Sudrajat kepada Radar Sukabumi pada Kamis (20/06).

Dari ratusan unit rumah ini, sambung Utep, 40 unit rumah diantaranya kondisinya sangat membahayakan. Karena, selain banyam genting yang bocor, atap dan kayu penyangganya lapuk akibat termakan usia, juga dinding yang terbuat dari anyaman bambu atau bilik itu, sudah banyak terkelupas.

“Iya, bahkan lantainya yang terbuat dari bilik bambu juga khawatir ambruk itu, karena, saat menginjakan kaki, lantainya sudah rusak,” paparnya.

Ratusan rumah tidak layak huni di wilayah desa yang tengah dipimpinnya tersebut, memiliki ukuran bervariasi, mulai dari ukuran 4 x 5 meter hingga 5×6 meter. “Mayoritas mata pencaharian warga yanv tinggal di Rutilahu itu, mereka bekerja sebagai buruh tani padi dan buruh tani palawija,” ujarnya.

“Warga yang tingal di Rutilahu itu, kebanyakan mereka lansia yang hidup sebatang kara, tapi ada juga sebagian yang masih mudah itu pun berdesakan tinggal di rumahnya,” paparnya.

Saat ia melakukan monitoring kelapangan, tidak sedikit warga yang meminta bantuan untuk renoviasi rumahnya. Bahkan, mereka kerap kali mengeluhkan kekhawatirannya saat
musim hujan. Selain rumahnya mengalami kebocoran, juga selalu terdengar suara rumah akan ambruk.

“Kalau cuaca terang mah, atau lagi musim kemarau gak terlalu khawatir yah. Nah, kalau musim hujan itu disertai angin kencanga, warga pasti banyak yang was-was ketimpa atap rumah. Masalahnya, atap sudah keropos dan gentingnya banyak yang bocor,” bebernya.

Pihaknya mengaku, sudah mengusulkan bantuan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi, sebanyak 40 unit program Rutilahu.

“Saya kan baru menjabat sebagai kepala desa disini. Iya, belum juga 1 tahun. Kemarin sudah mengusulkan 40 unit Rutilahu kepada Disperkim. Karena, 40 unit ini kondisinya sangat memprihatinkan. Tapi, sampai sekarang belum ada respon,” tukasnya.

“Iya, harapan kami agar pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi dapat segera meninjau ke lokasi dan memberikan bantuan program Rutilahu. Karena, kasihan kondisinya sangat membutuhkan bantuan,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *