Polsek Kebonpedes Serukan Pencegahan Bullying ke Setiap Sekolah

PENCEGAHAN : Kapolsek Kebonpedes, IPTU Tommy Ganhany Jaya Sakti saat memberikan edukasi tentang bahaya bullying kepada siswa MI Babakan Ranji, Desa/Kecamatan Kebonpedes.(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI )
PENCEGAHAN : Kapolsek Kebonpedes, IPTU Tommy Ganhany Jaya Sakti saat memberikan edukasi tentang bahaya bullying kepada siswa MI Babakan Ranji, Desa/Kecamatan Kebonpedes.(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI )

SUKABUMI – Dalam mencegah terjadinya kasus perundungan atau bullying pada anak, Polsek Kebonpedes, Polres Sukabumi Kota, melakukan tindakan preventif dengan menggelar penyuluhan dan edukasi kepada para guru dan ratusan siswa MI Babakan Ranji, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.

Kapolsek Kebonpedes, Resor Sukabumi Kota, IPTU Tommy Ganhany Jaya Sakti kepada Radar Sukabumi mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kasus perundungan terhadap anak, Polsek Kebonpedes telah melakukan pendekatan dengan menyasar pendidikan dasar dan menengah, terutama SD dan sederajat.

Bacaan Lainnya

“Iya, melalui penyuluhan dan pendekatan emosional, peserta didik diajak untuk memahami bahaya bullying ataupun perundungan,” kata Tommy kepada Radar Sukabumi pada Jumat (03/11).

Menurutnya, kebanyakan kasus bullying bermula dari bercanda, tetapi jika dilakukan secara berulang-ulang dan menimbulkan perubahan suasana hati pada objek perundungannya, hal tersebut dapat menyebabkan gangguan mental pada objek tersebut. Sebab itu, Polsek Kebonpedes memberikan penyuluhan dan penerangan agar anak-anak tidak melakukan perundungan atau bullying.

“Jadi, jika mereka bercanda harus memastikan tidak berlebihan dan hanya sebagai kegiatan yang menyenangkan untuk semua orang,” paparnya.

Pihak Polsek juga memberikan edukasi kepada guru dan staf pengajar agar lebih peka terhadap kejadian bullying di lingkungan sekolah. Apabila terdapat anak didik yang menjadi korban perundungan, disarankan agar masalah dapat segera diatasi secara internal oleh pihak sekolah.

“Para staf pengajar harus tanggap jika ada kejadian bullying dan tidak dibiarkan terus menerus, karena hal tersebut dapat membahayakan mental kepribadian anak,” tandasnya.

Selama sesi tersebut, fokus dilakukan pada peningkatan kesadaran tentang bahaya perundungan. Banyak kasus perundungan dimulai dengan lelucon yang tidak berbahaya, tetapi ketika terus dilakukan dan berdampak buruk pada kepribadian mental anak, hal itu dapat menyebabkan stres mental dan akhirnya mengubah perilaku dan karakter.

Para peserta didik diberikan pendidikan pada pentingnya menghindari lelucon yang berlebihan atau bentuk perundungan apa pun. Mereka didorong untuk membatasi lelucon mereka hanya untuk hiburan yang tidak berbahaya agar tidak berubah menjadi perundungan yang berkelanjutan. Hal tersebut ditekankan bahwa perundungan berulang dapat mengisolasi korban, membuat mereka merasa diasingkan.

“Nah, ini dapat menyebabkan perubahan pada keadaan mental mereka dan mengganggu perkembangan pribadi mereka,” timpalnya.

Untuk itu, ia berharap dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, anak-anak di MI Babakan Ranji, bisa mendapatkan pencerahan. Sehingga, mereka tidak melakukan perundungan. Karena dampaknya sangat negatif terhadap kehidupan mereka.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman kepada siswa dan mencegah mereka melakukan perundungan, karena dapat memiliki konsekuensi yang serius pada kepribadian dan mental anak,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *