Pemkab Bantu Pemulangan Perantau Palabuhanratu Yang Meninggal di Aceh

Herman perantau asal Kampung Batusapi, palabuhanratu, dikabarkan meninggal di Aceh.

PALABUHANRATU – Kabar duka menimpa Herman perantau asal Kampung Batusapi, RT 008/001, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu. Pemuda yang viral terbaring sakit saat merantau di Provinsi Aceh itu kini dikabarkan meninggal dunia.

“Kami menerima informasi katanya Herman meninggal di perjalanan. Saat ini jenazah sedang ditangani tim medis di rumah sakit Sultan Iskandar Aceh Barat, ” kata paman Herman, Udin Samsudin (67).

Bacaan Lainnya

Ia berharap, jenazah keponakannya itu bisa dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panyairan, Palabuhanratu. Jika ada pemerintah atau dermawan yang membantu, ia berharap bantuan itu untuk membantu transportasi memudahkan kepulangan jenazah.

Karena, biaya tranapotrasinya sangat besar.

“Kami inginnya ia dibawa pulang. Di sini keluarga besar dia. Ibu dan bapaknya sudah tak ada, saat mendengar keponakan saya dirawat sakit, jelas kami menginginkan merawatnya. Makanya ada anak kami yang diberangkatkan ke Aceh,” katanya.

Ketua Yayasan Mahabbaturrosul Kampung Batusapi, Habib Fahmi Assegaf menyebutkan, saat viral di medsos, intansi pemerintah tak ada yang merespon kabar duka tersebut.

“Makanya saya kabarkan kepada pak bupati. Alhamdulillah langsung direspon dengan menugaskan kadinsos untuk menanganinya dengan serius. Makanya, kami sangat berterima kasih sekali kepada pak bupati,” tuturnya saat ditemui di rumah duka.

Habib yang rajin membuat kerajinan dari limbah itu juga mengaku bakal menuntut kepada instansi dan legislatif. Sebab, para pejabat tersebut tidak cepat tanggap terhadap permasalahan yang dialami masyarakat seperti ini.

“Mereka (eksekutif dan legislatif) itu kan menerima gajih dan tunjangan dari rakyat. Seharusnya mereka peka terhadap masalah masalah seperti ini. Untuk direspon pak bupati yang selalu membantu warga kami,” kritiknya.

Informasi yang dihimpun, Herman bekerja sudah enam tahun sebagai penambang emas di Aceh. Ia sempat pulang saat ayahnya meninggal dunia dua tahun lalu.

“Kalau penyakit yang dideritanya kami belum tahu. Kondisinya sangat memprihatinkan, badannya sangat kurus sekali dan ditangani oleh babinsa dan dinsos Aceh,” tambahnya.

Saat ini, jenazahnya sedang diurus menuju kepulangan melalui jalur Batam. (Zen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *