SUKABUMI – Harusnya yang pajang adalah spanduk promosi barang dagangan, tapi Endang Jayadi justru mengibarkan bendera putih. Sontak saja pemandangan ini memantik perhatian warga masyarakat yang melintasi Alun-alun Cicurug. Apa pesan yang ingin disampaikan sang pedagang es buah itu?
LUPI PAJAR HERMAWAN, Sukabumi
MATA pria paruh baya itu nanar saat melihat melon, agar, cincau, sirop dan barang dagangan lainnya yang tertata rapi di etalase gerobaknya. Sesekali lirak-lirik masyarakat yang melintasi salah satu tempat berkumpulnya masyarakat Cicurug.
Sudah pasti dia bergumam sembari berharap, mengapa tak ada satupun yang mampir membeli es buahnya. Tapi pertanyaan itupun dapat dia jawab. “Ya karena PPKM”
Pria setengah baya ini membawa bendera putih dan sehelai kertas yang ditulis korban PPKM. Ya, hal itu merupakan bentuk protes lelaki berkumis karena merasa menyerah akibat terdampak kebijakan PPKM darurat yang dikeluarkan oleh pemerintah.
PPKM darurat yang diberlakukan di Kabupaten Sukabumi rupanya cukup berdampak besar terhadap sektor perekonomian. Salah satunya, dirasakan betul oleh Endang Jayadi (50) warga Kampung Nyalindung RT 01/05, Kelurahan/Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi yang berprofesi sebagai pedagang es buah.
Simak ceritanya
Sejak diberlakukannya PPKM darurat hingga perpanjangan kini, pendapatan jualan es buah Endang menurun drastis karena masyarakat tidak banyak yang keluar rumah. Sejak saat itulah Endang merasa kebijakan PPKM darurat berdampak terhadap dirinya.