Koramil 0705 Sukabumi Sosialiasi Cegah Bencana

Danramil 0705/Kecamatan Sukabumi, Kapten Inf Akhmad Samas saat memberikan himbauan kepada puluhan warga agar meningkatkan kewaspadaannya mengenai ancaman bencana alam di musim hujan di aula Desa Karawang, kecamatan Sukabumi.

SUKABUMI – Memasuki musim hujan, Koramil 0705 Kecamatan Sukabumi menghimbau kepada seluruh warga Kecamatan Sukabumi agar meningkatkan kewaspadaannya mengenai ancaman bencana alam di musim hujan.

Hal tersebut disampaikan Danramil 0705/Kecamatan Sukabumi, Kapten (Inf) Akhmad Samas kepada puluhan warga Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi saat menghadiri kegiatan Musyarawah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa yang di selenggarakan di aula Desa Karawang, kemarin (12/11).

Bacaan Lainnya

“Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh babinsa agar aktif monitoring di wilayahnya masing-masing dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam. Seperti banjir, longsor dan angin puting beliung,” tandas Samas kepada Radar Sukabumi, kemarin (12/11).

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya menjalin koordinasi dengan Kapolsek Sukabumi, pemerintah Kecamatan Sukabumi dan seluruh pemerintah desa agar bersama-sama memberikan edukasi kepada warga agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam pada musim hujan.

“Saya sudah memerintahkan semua anggota agar senantiasa memelihara komunikasi dengan segenap warga binaannya, sehingga mampu melakukan koordinasi secara cepat,” bebernya.

Pada pertemuan tersebut, pihaknya menyarankan pemerintah desa dan kecamatan agar menyiapkan beberapa tempat pengungsian untuk warga bila terjadi bencana alam. Seperti daerah logistik, jalur evakuasi, rumah sakit yang dituju dan lainnya.

“Selain itu, kami juga mengusulkan kepada pemerintah supaya membeli pengadaan tenda pengungsian untuk antisipasi bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten sukabumi, Maman Suherman mengatakan, masa tanggap darurat kekeringan sesuai dengan SK Bupati Sukabumi telah ditetapkan sejak 8 Agustus 2019 dan berakhir sampai 31 Oktober 2019.

Untuk mengantisipasi bencana di musim hujan, maka BPBD berencana menyelenggarakan rapat koordinasi penanggulangan bencana.

“Untuk siaga musim kemarau yang berlangsung selama lima bulan sudah berakhir. Sekarang, tengah mempersiapkan untuk menghadapi potensi bencana di musim hujan,” tandas Maman.

Berdasarkan hasil sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, bahwa pada November sampai Desember 2019 diprediksi akan terjadi curah hujan tinggi disertai angin kencang yang dapat berpotensi terjadinya bencana alam. Seperti longsor, banjir, dan bencana angin puting beliung.

“Untuk itu, kami menghimbau kepada seluruh warga agar mewaspadai musim hujan saat ini,” bebernya.

Dalam menghadapi musim hujan saat ini, pemerintah melalui BPBD Kabupaten Sukabumi, telah membentuk tim kaji cepat penanganan bencana banjir dan longsor, membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) dan lainnya.

“Pada November sampai Desember 2019, disebut bulan kritis. Karena bulan tersebut merupakan bulan masa peralihan musim kemarau ke musim hujan. Pada masa itu, pasti banyak menyebabkan retakan tanah dan bencana longsor. Apalagi, pada saat musim kemarau suhu panasnya sampai lebih dari 37 derajat celsius.

Sehingga ketika hujan, kondisi tanahnya pasti akan labil dan berpotensi bencana,” paparnya. Dari berbagai macam bencana alam, paparn Maman, longsor dan banjir lebih berpotensi terjadi saat musim hujan.

Pasalnya, pergerakan tanah akibat dorongan air hujan lebih mungkin terjadi. “Tanah itu lebih mudah bergeser saat hujan. Ditambah lagi, kondisi tanah yang memang rawan pergeseran,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *