Kecamatan Sukaraja Sukabumi Unggulkan Sektor Hortikultura, Pariwisata dan Usaha

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri
Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri saat memetik cabai rawit yang dipanen dari program Closed Loop di Kampung Lemahdulur, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, Selasa (17/5).

SUKABUMI – Ada tiga hal yang diunggulkan Pemerintah Kecamatan Sukaraja. Yakni, sektor pertanian hortiklutra, sektor pariwisata berbasis alam dan industri UMKM atau sektor usaha.

Tiga hal tersebut, kata Camat Sukaraja Erry Erstanto, menjadi potensi yang menjanjikan bagi Kecamatan Sukaraja.

Bacaan Lainnya

“Kita tidak muluk-muluk. Cukup tiga sektor itu saja yang kami unggulkan. Tapi Alhamdulillah, itu terbukti,” kata Camat Sukaraja Erry Erstanto kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Soal hortikultura. Baru-baruini, Kampung Lemahdulur, Desa Margaluyu di Kecamatan Sukaraja melakukan panen perdana program Closed Loop agribisnis. Ini merupakan program hasil sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Sukabumi dengan Kemenko Perekonomian RI, dan PT Eden Pangan Indonesia (Eden Farm).

Erry menyebutkan, seluas 20 hektare lahan pertanian di wilayah Desa Margaluyu ditanami cabai rawit. Dalam pelaksanaannya, warga atau petani setempat bersama pihak pengusaha berkolaborasi menggarap lahan tersebut agar bermanfaat.

Bahkan, program tersebut awalnya hanyak 1 hektare lalu berkembang menjadi 20 hektare.

“Alhamdulillah, pada Selasa 17 Mei lalu, kita bisa panen perdana cabai rawit hasil dari program Closed Loop tersebut. Cabai rawit
tersebut langsung dijual, disebar di pasar-pasar di Sukabumi,” ujar Erry.

Tidak hanya program Closed Loop dari sektor hortikultura yang diunggulkan Kecamatan Sukaraja. Ada juga sektor pariwisata berbasis alam yang kini menawarkan daya tarik tersendiri. Erry menyebutkan empat tempat.

“Yaitu Situ Cijeruk, Situ Batukarut, Puncak Belendung dan Bukit Naimin,” sebut Erry. Pada libur lebaran 2022, Erry mengungkapkan tingkat kunjungan wisata ke Situ Cijeruk dan Situ Batukarut meningkat.

SITU Danau Batu Karut
SITU Danau Batu Karut

Tentu yang menjadi alasan utama wisatawan memutuskan melancong ke dua situ tersebut karena keindahan alamnya. Namun yang tak kalah menarik, adalah Puncak Belendung dan Bukit Naimin.

“Memang tidak begitu ramai. Tapi dua tempat wisata di wilayah Sukaraja ini juga luar biasa. Ya, viral juga. Dan menawarkan konsep yang tidak biasa. Istilahnya antimainstream gitu,” beber Erry.

Seperti di Puncak Belendung. Sebuah tempat wisata yang berada di kawasan perkebunan Goalpara tersebut menyuguhkan panorama pegunungan khas Gunung Gede. Di sana, wisatawan akan menyaksikan hamparan perkebunan yang hijau, udara yang sejuk dan latar belakang kaki Gunung Gede yang fotogenic untuk dijadikan latar belakang foto.

“Yang menariknya lagi, pengunjung datang tidak dipatok harga. Istilahnya, warga pengelolanya hanya minta seikhlasnya. Dan uang tersebut akan dipergunakan lagi untuk pengembangan usaha dan wisata di Puncak Belendung,” beber Erry.

Dan sektor ketiga, adalah UMKM atau usaha. Erry memiliki impian dan gagasan untuk menghadirkan sentra produk UMKM di salah satu tempat wisata tersebut. Hal ini berkaitan dengan konsep Sapta Pesona dalam ilmu kepariwisataan yaitu kenangan.

“Saya ingin orang yang berlibur ke Sukaraja, ada kenangkenangannya. Salah satunya adalah produk UMKM. Membeli produk UMKM lokal di
Sukaraja akan memberikan kenangan bagi wisatawan tersebut. Dan tentunya juga perputaran ekonomi,” papar Erry. (izo)

Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri
Wakil Bupati Sukabumi H. Iyos Somantri didampingi Camata Sukaraja Erry Erstanto Panen Perdana Tanaman Pemanfaatan Lahan Pekarangan Mesjid dan Mushola hasil dari Gerakan Memakmurkan Mesjid dan Mushola (GM3) Desa Pasirhalang , Kecamatan Sukaraja Kamis, 24/02/22.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *