Covid-19 Kabupaten Sukabumi 10 Mei, Dua PDP Meninggal, ODP Meningkat

SUKABUMI – Merebaknya wabah virus corona atau Covid 19 di Kabupaten Sukabumi, terus meluas, kemarin (10/5). Kali ini, selain jumlah orang dalam pemantauan (ODP) meningkat, juga terdapat dua warga Kabupaten Sukabumi yang ditanyakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), telah meninggal dunia.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi virus corona Kabupaten Sukabumi, terhitung pada Minggu (10/5) pukul 12.00 WIB, jumlah total ODP dari awal hingga saat ini terdapat 4135 orang. Namun yang selesai pemantauan terdapat 3868 orang. Sementara yang masih dalam pemantauan terdapat 267 orang.

Bacaan Lainnya

Sementara, jumlah PDP yang diawasi terdapat 158 orang. Namun 83 orang selesai pengawasan dan 64 orang masih dalam pengawasan serta 11 orang PDP meninggal dunia.

Sedangkan pasien yang positif covid 19, berdasarkan hasil sample swab dari awal hingga saat ini, ada 20 orang dua diantaranya sembuh dan 18 orang masih dalam tahap pengawasan rumah sakit.

Koordinator Sekretariat Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi (Pusikokami), Andi Rahman mengatakan, dua warga yang statusnya PDP meninggal dunia ini, merupakan warga Kecamatan Warungkiara dan warga Kecamatan Parungkuda.

“Warga Warungkiara yang meninggal PDP ini, merupakan seorang batita yang berusia tiga bulan dengan jenis kelamin laki-laki. Sementara, satu korban lagi, merupakan warga Parungkuda dengan jenis kelamin perempuan berusia 66 tahun,” kata Andi kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/5).

Warga PDP asal Kecamatan Parungkuda, sambung Andi, sebelum meninggal dunia ia memiliki riwayat perjalanan ke zona merah terpapar Covid 19. Yakni Bekasi. Sementara, korban yang merupakan batita, ia diduga terpapar Covid 19 karena kontak dengan ayahnya yang memiliki riwayat perjalanan dan sering pulang pergi ke daerah Jakarta.

“Jadi, pasien PDP batita yang meninggal ini, ayahnya bekerja di Jakarta dan bolak balik dari Kecamatan Warungkiara. Sementara, korban PDP asal warga Kecamatan Parungkuda, ia sudah tujuh hari menjadi ODP setelah perjalanan dari Bekasi. Setelah itu, statusnya naik jadi PDP dan meninggal dunia karena penyakit immorbit,” paparnya.

Batita PDP yang meninggal dunia ini, ujar Andi, belum bisa dinyatakan terpapar Covid 19. Karena, ia belum sempat dilakukan pemeriksaan sample swab. Terlebih lagi, saat dilakukan tes rapid batita itu dinyatakan negatif Covid 19.

“Bayi yang meninggal ini ada brocho pneumoni. Ia dirawat satu hari di Rumah Sakit Kartika Cibadak. Sementara, PDP asal Parungkuda sempat diperiksa tes swab pada satu pekan terakhir dan hingga sekarang belum keluar hasil cek labnya,” imbuhnya.

Batita yang meninggal ini, dinyatakan PDP karena ada riwayat kontak dari ayahnya yang melakukan perjalanan dari zona merah. Untuk itu, Satgas Covid 19 Kabupaten Sukabumi nantinya akan menentukan hasil test rapid awa kepadal ayah batita PDP yang meninggal itu. Saat ini, tim Satgas Kecamatan Warungmiara tengah melakukan advokasi karena masih belum menerima keluarga dikategorikan pemulasaran jenazah Covid 19. Meski demikian, proses pemakaman baik yang PDP batita maupun PDP asal warga Kecamatan Parungkuda, telah berjalan kondusip dengan menerapkan sesuai dengan protokol Covid 19.

“Sekarang ayahnya masih hidup dan ibunya sudah di rafid test di rumah sakit serta hasilnya negatif Covid 19. Sementara, ayah korban beserta keluarga yang lainnya belum dilakukan test rapid sampai menunggu situasi normal. Karena sekarang mereka lagi berduka,” bebernya.

Pihaknya menambahkan, dari jumlah total 11 warga Kabupaten Sukabumi yang statusnya PDP dan meninggal dunia ini, enam pasien sudah dilakukan tes swab dan hasilnya negatif serta tiga pasien diantaranya tidak sempat diambil sample swab karena meninggal dunia dan dua pasien diantaranya masih menunggu proses sample swab.

“Pengambilan swab ini, dilakukan di rumah sakit rujukan Covid 19 dan Labkesda. Iya, di rumah sakit harus ada dari THT dan Labkesda. Insya Allah dalam waktu dekat ini, akan ada pelatihan ATLM atau petugas analis klinis untuk tenaga ATLM dalam rangka pengambilan swab dan pemakaian APD di Rumah Sakit Sekarwangi untuk menyiapkan kecepatan test PCR di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *