Pergerakan Tanah di Kedusunan Suradita Meluas, Ratusan Warga Tidur di Sekolah

Petugas BPBD dan pemerintah setempat saat meninjai lokasi bangunan sekolah yang dijadikan tempat relokasi sementara bagi warga yang terdampak pergerakan tanah di Kedusunan Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, terus meluas setiap harinya, Kamis (14/01/2021).

GEGERBITUNG – Kondisi bencana pergerakan tanah yang melanda Kedusunan Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi terus meluas setiap harinya, Kamis (14/01).

Kepala Seksi (Kasi) Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Sukabumi, Eka Widiawan mengatakan, bencana pergerakan tanah yang terjadi sejak 13 Desember 2020 lalu itu, hingga saat ini kontruksi tanahnya terus beraktivitas. Sementara, kedalaman retakan mencapai empat meter dengan lebar bervariasi mulai dari 25 centimeter sampai 30 centimeter.

Bacaan Lainnya

“Hingga saat ini, ada sekitar 27 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Kedusunan Suradita, khususnya di Kampung Balekambang, telah dievakuasi seluruh barang-barang berharganya ke lokasi yang lebih aman,” jelas Eka kepada Radar Sukabumi, Kamis (14/01).

Berdasarkan asesmen sementara rumah yang terdampak dari bencana alam itu, terdapat sekitar 129 rumah dengan jumlah KK sebanyak 230 yang terdiri dari 700 jiwa. “Dari ratusan rumah ini, terdapat 17 bangunan rumah warga yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak ringan dan rusak sedang. Saat ini, terjadi kekhawatiran, khsususnya warga yang tinggal di perkampungan Balekambang,” bebernya.

Sementara itu, Camat Gegerbitung, Yanti Budiningsih mengatakan, pihaknya membenarkan soal kondisi pergerakan tanah yang terjadi di wilayah yang tengah dipimpinnya itu, kini kondisinya semakin meluas. Untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan, akhirnya puluhan warga yang tinggal dan beraktivitas di wilayah terdampak telah dievakuasi ke lokasi lebih aman.

“Hasil pertemuan dengan pihak Dinas Pendidikan dan pemerintah desa serta tokoh masyarakat, akhirnya kita sepakat telah mengevakuasi mereka ke rumah saudara terdekatnya dan bangunan sekolah SDN Ciengang dan SMP Negeri 2 Gegerbitung,” kata Yanti.

Seluruh pihak telah menyepakati warga yang terdampak akan direlokasi ke bangunan sekolah SD dan SMP yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi pergerakan tanah.

“Jadi intinya, semua pihak telah menyepakati ada kesiapan untuk relokasi ke tempat baru dengan alasan pergerakan tanah semakin jelas. Selain itu, pihak-pihak terkait, seperti dinas pendidikan dan pihak sekolah juga sudah mempersiapkan sekolah SMPN 2 Gegerbitung dan SDN Ciengang sebagai tempat evakuasi sementara selama KBM tatap muka di tunda,” bebernya.

Untuk itu, saat ini puluhan warga yang sudah dievakuasi ke gedung sekolah SMP dan SD itu, kini mereka tidur di bangunan sekolah dan pagi-paginya mereka melakukan aktivitas seperti biasanya.

“Ini kami lakukan untuk menjaga dan mengantisipasi kerugian yang cukup besar dari pergrakan tanah itu,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *