Gara-gara Jalan Ikan, Nyawa Nelayan Ciracapa Sukabumi Hilang

Petugas gabungan saat mengevakuasi jasad Koko (57) asal warga Kampung Nangerang, RT 11/03, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, yang tewas di perairan Ujung Genteng, tepatnya di kawasan Pantai Kalapa Condong Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap pada Kamis (14/01/2021).

CIRACAP – Nasib nahas menimpa seorang nelayan bernama Koko (57) warga asal Kampung Nangerang, RT 11/03, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Korban ditemukan tewas saat mencari ikan di perairan Ujung Genteng, tepatnya di kawasan Pantai Kalapa Condong Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap pada Kamis (14/01).

Humas SARDA Pos Ciracap, Noyief Naretsya kepada Radar Sukabumi mengatakan, perisitwa kecelakaan laut ini, bermula saat korban bersama 10 orang temannya pada Rabu (13/01) malam, tengah mencari ikan di bibir pantai dengan menggunakan jala ikan. Setelah itu, pada keesokan harinya sekira pukul 02.00 WIB dini hari, 10 orang temannya naik ke permukaan dan mengajak korban untuk istirahat dan makan.

“Namun korban tidak mau dan malah melanjutkan menjala ikan di kawasan karang pantai tersebut,” kata Noyief kepada Radar Sukabumi, Kamis (14/01).

Lebih lanjut, Noyief menjelaskan bahwa saat 10 orang teman korban bersitirahat dan makan di pinggir pantai, Koko sudah tak terlihat lagi. Sadar bahwa telah terjadi sesuatu, para rekannya langsung mencari korban. “Memang saat itu, kondisi air laut di perairan teresebut, tengah terjadi pasang,” paparnya.

Lantaran khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, para rekan korban langsung melakukan pencarian Koko. Setelah beberapa jam lamanya, tepatnya sekira pukul 04.00 WIB, korban berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

“Jasad seorang nelayan itu, ditemukan oleh teman-temannya dalam kondisi terlentang dan mengambang yang jaraknya tidak jauh dengan lokasi Tempat Kejadian Musibah (TKM). Iya, kalau jaraknya ada sekitar 500 meter dari lokasi awal mula korban mencari ikan,” bebernya.

Pihaknya menambahkan, tidak lama setelah itu petugas gabungan dan pemerintah desa serta pemerintah Kecamatan Ciracap langsung mengevakuasi jasad nelayan itu, ke rumah keluarganya.

“Kuat dugaan korban meninggal dunia karena tenggelam. Karena, saat mencari ikan kondisi air laut tengah pasang. Jadi dugaan sementara, korban ini tenggelam setelah diterjang gelombang pasang, sewaktu 10 temannya pergi daratan untuk makan,” paparnya.

Usai dievakuasi ke rumah duka, pihak keluarga langsung melakukan pemulasaran jasad korban dan dimakamkan pada hari itu pula di tempat pemakaman umum (TPU) yang lokasinya tidak jauh dengan rumah korban.

“Saat ditemukan, petugas tidak menemukan kecurigan atau bekas penganiayaan pada jasad. Hanya saja, pada sebagian tubuh korban ditemukan luka memar. Disinyalir itu akibat benturan dengan karang sewaktu korban terhembas gelombang pasang,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *