Waspada Bencana Gempa, Warga Cianjur Ikuti Pelatihan Tanggap Darurat Bencana

Sejumlah warga Sukawangi dalam pelatihan hari terakhir (Foto: Nicolaus Sulistyo/IDEP)
Sejumlah warga Sukawangi dalam pelatihan hari terakhir (Foto: Nicolaus Sulistyo/IDEP)

CIANJUR — Yayasan IDEP Selaras Alam (IDEP) menggelar kegiatan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana (PTDB) bagi warga terdampak Bencana Gempa Cianjur pada November tahun lalu. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Senin, 11 September dan berakhir pada Kamis, 14 September 2023 di GOR Sehati, Kantor Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.

Pelatihan ini diharapan dapat mendukung warga memulihkan diri setelah dihantam gempa sekaligus membangun kesiapsiagaan secara mandiri agar mampu mengurangi risiko seandainya bencana terjadi lagi.

Bacaan Lainnya

Setelah sempat menggelar kegiatan Sosialisasi Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) pada 8 Agustus 2023 dan melanjutkan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) selama sepekan dari 22-29 Agustus 2023, IDEP berkomitmen untuk melanjutkan pendekatan proaktifnya dalam membangun ketangguhan masyarakat dan mitigasi risiko bencana di desa tersebut.

“Setelah mengadakan pelatihan Sosialisasi Pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA) di bulan lalu, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) itu penting dalam melengkapi pemahaman tentang kesiapsiagaan bencana beserta mitigasi risiko bencananya. Maka di akhir kegiatan, untuk menggenapi hal tersebut, kami adakan simulasi gempa bumi bersama warga setempat,” ungkap IDEP Program Coordinator, Putu Suryawan.

Pelatihan ini diikuti 60 warga yang berasal dari 29 RT. Sebagian besar adalah warga yang memang berperan aktif mengarahkan warga saat gempa terjadi. Artinya, antusias warga cukup baik dalam pelatihan selama tiga jam per harinya itu.

Rangkaian pelatihan tanggap darurat bencana yang berlangsung selama empat hari ini akan dirampungkan dengan Tabletop Exercise pada tanggal 27 Agustus.

Kegiatan ini rencananya akan melibatkan sekitar 40 orang relawan dan 20 Forum PRB dari 29 RT setempat. Dengan cara demikian, warga diharapkan dapat terbiasa dan selanjutnya terlatih mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa seandainya gempa terjadi. Ini mengingat bahwa hunian warga sangat padat di beberapa lokasi.

Sehingga ketika gempa bumi terjadi lagi tidak ada warga yang terisolasi. Dengan melakukan kegiatan ini di Desa Sukawangi, penanggulangan bencana ini dapat menjadi salah satu model praktik baik yang dapat diadopsi oleh sejumlah lokasi rawan yang lain.

Seri pelatihan yang digelar sepanjang program yang akan berakhir pada September tahun ini merupakan upaya mendukung warga lokal dengan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang diperlukan dalam proses pemulihan yang efektif. Dengan berfokus pada ketangguhan, keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas, kerja sama antara IDEP, Warga Desa Sukawangi, dan berbagai pihak yang lain diharapkan dapat meninggalkan dampak berkelanjutan, serta memungkinkan Cianjur bangkit lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya.

Rangkaian pelatihan tanggap darurat bencana yang berlangsung selama empat hari ini akan dirampungkan dengan simulasi gempa bumi pada tanggal 27 Agustus. Kegiatan ini rencananya akan melibatkan sekitar 200 warga dari tiga RT setempat. Dengan cara demikian, warga diharapkan dapat terbiasa dan selanjutnya terlatih mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa seandainya gempa terjadi. Ini mengingat bahwa hunian warga sangat padat di beberapa lokasi.

Belum lagi ditambah akses jalan yang sulit yang membuat warga sempat terisolasi setelah gempa. Dengan memulainya di Dusun Tunagan, penanggulangan bencana melalui KMPB dapat menjadi salah satu model praktik baik yang dapat diadopsi Desa Wangunjaya dan lokasi-lokasi rawan lain.

Seri pelatihan yang digelar sepanjang program yang akan berakhir pada Desember tahun ini merupakan upaya mendukung warga lokal dengan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang diperlukan dalam proses pemulihan yang efektif. Dengan berfokus pada ketangguhan, keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas, kerja sama antara IDEP dan KUN+ diharapkan dapat meninggalkan dampak berkelanjutan, serta memungkinkan Cianjur bangkit lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *