Siap-siap 8-11 Mei 2018, Angkot Akan Mogok Massal

BANDUNG – Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi Jawa Barat (WAAT Jabar) akan mengadakan aksi damai, 8 hingga 11 Mei 2018.

Aksi tersebut sebagai respon dari para pengemudi angkutan kota (Angkot) yang merasa dirugikan karena keberadaan angkutan sewa khusus tidak dalam trayek (taksi online – red).

Bacaan Lainnya

Ketua Koperasi Bandung Tertib (Kobanter) Baru, Dadang Hamdani, mengatakan, pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan dari WAAT Jabar mengenai aksi damai tersebut, namun secara kelembagaan pihaknya akan mengkaji dulu himbauan tersebut.

“Kami akan mengkaji dulu terkait poin-poin apa saja yang akan disampaikan nanti,” ungkapnya saat dihubungi Radar Bandung (Pojoksatu.id Group) melalui saluran telepon, Minggu (6/5).

Dadang menjelaskan, rencana aksi damai tersebut adalah bertujuan untuk menyampaikan aspirasi para pengemudi kendaraan konvensional kepada pemerintah mengenai implementasi Permenhub Nomor 108 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.

Ia menambahkan, angkutan sewa tidak dalam trayek dalam regulasi Peraturan Mentri Perhubungan (Permenhub) Nomor 108 Tahun 2017 disebutkan, mengenai kuota, harus mengikuti uji KIR, SIM umum, pakai stiker, kesetaraan tarif (dengan konvensional) dan sebagainya.

“Saya lihat, hal ini belum dilaksanakan oleh pemerintah,” ungkapnya. Dadang menuturkan, penyampaian aspirasi melalui aksi damai tersebut, untuk menuntut keadilan dan kesetaraan agar persaingan usaha angkutan konvensional dan angkutan berbasis online dapat bersaing secara sehat.

“Dari awal kami bukan menolak teknologi, karena teknologi tidak bisa ditolak. Namun tentunya kami menyampaikan aspirasi menuntut keadilan dan kesetaraan agar persaingan usaha angkutan konvensional maupun Angkutan Sewa Khusus (ASK) bersaing dengan sehat,” tegasnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, pihaknya siap mengantisipasi aksi damai yang diserukan WAAT Jawa Barat.

“Insyaallah kami siap, karena aksi seperti ini bukanlah kali pertama,” terangnya. Didi menuturkan, Dishub akan menyediakan armada untuk mengantisipasi penumpang terlantar akibat aksi mogok operasional angkot. Lanjutnya, lebih dari 20 armada siap dioperasionalkan selama aksi berlangsung.

“Semua mobil Dishub siap mengangkut para penumpang. Ada 16 bus sekolah, Trans Metro Bandung (TMB) semua diturunkan, termasuk armada cadangan,” tuturnya. Didi mengaku, belum ada pemberitahuan aksi damai secara langsung dari WAAT Jabar kepada Dishub Kota maupun Jawa Barat. Informasi tersebut ia terima melalui media massa.

“Pemberitahuan secara langsung tidak ada, saya tahunya dari media. Makanya informasi yang beredar simpang siur. Ada yang bilang demo saja tidak ada aksi mogok, ada yang bilang aksi mogok saja,” ungkapnya.

Meski demikian, Didi memastikan Dishub Kota Bandung sudah mengantisipasi setiap kemungkinan. Didi pun menyarankan para sopir angkot untuk tetap melayani masyarakat di jam-jam sibuk.

“Kalau mau mogok, dikasih jadwal. Jam sibuk tetap layani masyarakat, di jam biasa mogok operasional. Sopir dan pengusaha angkot juga harus menyikapi respon masyarakat, karena tanggapan masyarakat terhadap aksi seperti ini negatif,” pungkasnya.

(RBD/gum/pojokjabar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *