Melihat Usaha Petani Bawang Merah

Di luar itu, Soni bisa mendapatkan panenan hingga tujuh kuintal bawang. Dengan harga bawang benih Rp 7 ribu per kilogram, dia hanya bisa mendapatkan uang Rp 4,9 juta.

Untuk sewa lahan sebesar Rp 3,250 juta per tahun, tentu saja tidak cukup. Belum lagi, dalam sekali tanam dia harus mengeluarkan pupuk dan obat hingga Rp 1,750 juta. Itu belum termasuk sewa tenaga selama perawatan yang mencapai Rp 500 ribu. “Ya kalau dijual dengan harga sekarang rugi,” keluhnya.

Bacaan Lainnya

Makanya, agar kerugiannya tidak semakin banyak, dia menggunakan tenaga sendiri. Saat tiga anak perempuannya sedang longgar, dia mengajak mereka memanen bawang.

Tak sekadar memanen, dengan terampil Soni bisa memasang sendiri plastik untuk menutupi bawang merah yang dijemurnya di sawah. “Ini nanti dijemur selama 15 hari. Setelah itu baru dibawa pulang,” urainya sembari mengaku tak takut panenannya dicuri orang.

Jika saat panenan sebelumnya Soni bisa langsung menjual ke pengepul tak jauh dari rumahnya, kali ini dia harus menahannya. Agar tak semakin merugi, dia memilih menyimpan di gudang lebih dulu. Kemudian, baru menjual saat harga sudah naik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *