Nikmatnya Ci Igung, Durian Lokal Cikakak Sukabumi

Durian Ci Igung Cikakak Sukabumi
Ci Igung Durian Lokal Cikakak, Kabupaten Sukabumi

CIKAKAK – Bagi para pencinta durian tentu tidak asing dengan varietas yang sangat populer di wilayah kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi yaitu durian Gandaria, Demang, Musang King dan Si Coklat, dan si Susu serta lainnya.

Namun, saat ini di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi terdapat varietas durian yang sangat lezat dengan kualitas terbaik yang tidak kalah dengan durian durian lokal lainnya yakni masyarakat menyebut durian lokal Ci Igung.

Bacaan Lainnya

Durian lokal Ci Igung ini salah satu varietas durian yang memang belum populer di Kabupaten Sukabumi khususnya di Kecamatan Cikakak, yang sudah dikenal sebagai sentra penghasil durian lokal unggulan di kabupaten Sukabumi.

Abah Usup salah seorang petani yang juga pedagang buah durian Cikakak yang biasa mangkal di sekitar jalan raya Citepus mengatakan, selama ini buah durian Ci Igung memang belum banyak diketahui para penikmat, dan agak sulit ditemukan di pasar ataupun di pedagang buah lokal.
“Buah durian ini memiliki ciri-ciri yang unik meliputi rasa manis yang lembut, daging tebal, buah besar serta bau nya yang tidak menyengat,” ujar Abah Usup saat diwawancara Radar Sukabumi.

“Buahnya besar paling kecil 2 kg lebih, selebihnya lebih besar ada yang sampai 5 bahkan 7 Kg per buahnya, warna dagingnya agak putih sedikit ke kuning kuningan, rasanya memang agak beda, ketika kita makan durian Ci Igung ini setelahnya minum, nah rasa manis nya masih ada,” imbuhnya.

Durian-Ci-Igung-Cikakak-Sukabumi
Ci Igung Durian Lokal Cikakak, Kabupaten Sukabumi

Abah Usup mengulas, sebelum durian Ci Igung dikenal dan di cari para penikmat saat ini, sekitar 35 tahun lalu wilayah kecamatan Cikakak mendapat bantuan bibit durian berbagai jenis dan varietas dari pemerintah sebanyak kurang lebih 23ribu bibit, dan disebar kepada masyarakat untuk ditanam di kebun masing masing.

“Pada masanya saat itu, memang durian Ci Igung ini menjadi favorit para penikmatnya. Bau buahnya juga tidak menyengat, sangat cocok buat dibawa sebagai oleh oleh apalagi kalau dibawa di mobil itu bau nya gak nyengat seperti durian pada umumnya,” terangnya.

Saat ini, kata Abah Usup lagi, dari puluhan ribu bibit yang sebelumnya banyak sekitar 35 tahun lalu itu, hanya tinggal beberapa pohon atau sekitar 90 pohon di kebun warga salah satunya di kebunnya di yang berlokasi di kampung Cisigung, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak.

“Saat ini terdapat sekitar 90 pohon dengan umur pohon rata rata 35 tahunan, pohon nya juga besar besar,” bebernya.

“Kalau untuk harga buah durian Ci Igung saat ini dijual bervariatif sesuai dengan ukuran, mulai Rp 50ribu ke atas, tapi sesuai ukuran lebih besar harganya lebih mahal lagi,” tandasnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *