Ular Tanah Teror Warga Bojongsoka Sukabumi, Lukai 20 Orang, 1 Meninggal, 1 Cacat

SUKABUMI – Warga di Kampung Bojongsoka, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi diteror ular gibuk atau ular tanah. Bahkan korban digigit ular mencapai sekitar 20 orang dan satu di antaranya meninggal dunia dan satu orang cacat.

Infromasi dihimpun Radar Sukabumi, warga digigit ular rata-rata enggan berobat ke rumah sakit lantaran biaya untuk membeli serum anti bisa ular (Sabu) dinilai cukup mahal. Sehingga, mereka memilih berobat ke pawang ular di wilayahnya.

Bacaan Lainnya

Korban terakhir digigit ular, Amir (41) mengatakan, dirinya digigit ular pada Kamis 3 Juni 2021 lalu. Saat itu, dirinya tengah memotong rumput di rumah milik tokoh masyarakat Kampung Bojongsoka, Maman Surachman. Tiba-tiba saat rumput itu hendak dipindahkan, tangannya digigit ular.

“Lagi bersihin rumput di kebun. Awalnya saya kira terkena duri, ternyata ketika dilihat ada bekas gigitan ular. Saya langsung bergegas ke rumah pawang ular dan balik lagi mencari ular, namun sudah tidak ada,” bebernya.

Tak lama kemudian, tangan Amir mengalami pembengkakan dan dibawa oleh adik pemilik rumah, Edi Mulyana (61) ke Rumah Sakit Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

“Empat jari tangan saya bengkak yang satu lagi mah tidak. Ada rasa pegal-pegal dan langsung dibawa ke rumah sakit. Sesampainya di sana, langsung diperiksa, cek lab darah dulu, kemudian diberi infusan dan dua vial Sabu,” ucap Amir.

Ia menyebut, sudah banyak korban warga di kampungnya. Tetutama petani yang digigit ular. Bahkan satu orang ustadz bernama Surya meninggal dunia karena tidak sempat dibawa ke rumah sakit.

“Banyak! Setahun ini kurang lebih ada 20 orang (digigit ular). Satu orang meninggal dunia, satu lagi cacat. Sekarang sudah agak mendingan, meski masih ada rasa pengal atau kebas dibagian tangan bekas gigitan ular,” imbuh Amir.

Pos terkait