Temasuk Laut Sukabumi, BMKG Sebut Masih ada Potensi Gelombang Tinggi

Pengunjung berada di warung makan
Pengunjung berada di warung makan yang diterjang gelombang tinggi di Pantai Depok, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (17/7/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini adanya gelombang tinggi yang mencapai enam meter di selatan Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/rwa.

CILACAP — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi masih ada kemungkinan gelombang tinggi di wilayah Sukabumi dan laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada 15-17 Februari 2023.

“Gelombang besar DIY di Laut China Selatan Jawa Barat ini karena masih dipengaruhi oleh musim barat,” kata Kabid Teknis BMKG Posko Teguh Wardoyo, Stasiun Cuaca Tunggul Wulung Cilacap di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu. .

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, dalam hal ini pola angin dari Laut China Selatan hingga Yogyakarta di Jawa Barat umumnya berarah barat daya hingga barat laut dengan kecepatan angin 5-30 knot.

Pola angin dengan kecepatan angin yang cenderung searah berpotensi menambah tinggi gelombang, ujarnya.

“Berdasarkan kondisi tersebut, masih ada kemungkinan tinggi gelombang tinggi 2,5-4 meter di Perairan Selatan Jawa Barat-DIY dan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat-DIY pada 15-15 Februari 17,” tegasnya.

Terkait hal itu, dia mengimbau kepada seluruh pengguna jasa maritim untuk memperhatikan risiko gelombang besar terhadap keselamatan pelayaran, karena menurut analisis kecepatan angin melebihi 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter menimbulkan risiko terhadap kapal nelayan.

Pos terkait