Sukamaju Udunan Bangun Jembatan Gantung

Warga Kampung Muara, Desa Sukamju, Kecamatan Cikembar, saat gotong royong membangun jembatan gantung Kampung Muara.

CIKEMBAR – Warga Kampung Muara, Desa Sukamju, Kecamatan Cikembar, gotong royong membangun jembatan gantung Kampung Muara, (23/2). Pasalnya, jembatan yang menghubungkan Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar dengan Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah itu, ambruk pada 2019 lalu.

Seorang warga Kampung Muara, Desa Sukamaju, Asep (38) mengatakan, jembatan gantung Kampung Muara itu, ambruk. Lantaran, kondisi bangunannya sudah rusak akibat termakan usia. Sehingga saat hujan deras, badan jembatan yang melintasi sungai Cimandiri itu langsung ambruk.

Bacaan Lainnya

“Sudah pulahan tahun jembatan itu, belum pernah diperbaiki. Iya, tidak heran kalau ambruk. Padahal, keberadaan jembatan ini sangat dibutuhkan warga, khususnya para petani untuk mengambil hasil pertaniannya,” jelas Asep kepada Radar Sukabumi, kemarin (23/2).

Semenjak bangunan jembatan itu, ambruk, sambung Asep, warga Desa Sukamaju sudah berulang kali meminta bantuan kepada pemerintah desa agar membangun kembali jembatan itu. Namun, hingga saat ini belum juga dibangun. “Warga disini sangat mengarapkan bangunan jembatan.

Namun, entah kenapa hingga saat ini pemerintah tidak juga memberikan bantuan untuk pembangunan jembatan,” bebernya.

Kepala Dusun (Kadus) Sukamju, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Abudin Yusuf mengatakan, jembatan yang menghubungkan Kecamatan Jampangtengah dengan Kecamatan Cikembar ini merupakan satu-satunya akses warga menuju perkebunan.

“Untuk itu, warga Desa Sukamju berinisiatif secara swadaya membangun jembatan gantung itu peralatan seadanya. Iya, kalau tidak seperti ini warga tidak bisa beraktivitas sebagaimana mestinya.

Apalagi, saat ini tengah memasuki musim hujan. Kalau dipakasakan melintas, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Jembatan gantung Kampung Muara yang dibangun saat ini, memiliki panjang sekitar 120 meter dengan lebar sekitar 1 meter.

Warga gotong royong membangun jembatan menggunakan sling baja yang beralaskan bambu. “Sebenarnya, warga disini ingin jembatan permanen. namun, tidak ada anggarannya. Iya, terpaksa kami menggunakan swadaya,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *