Semangat Tinggi

JAKARTA – Ada ungkapan populer dalam olahraga tim, yakni ”Never change the winning team.” Tampaknya, itu perlu dijaga oleh pelatih timnas U-23 Indonesia Luis Milla saat tim asuhannya menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) dalam babak 16 besar Asian Games 2018 sore nanti (siaran langsung SCTV pukul 16.00 WIB).

Karena itu, meski banyak kritikan atas performa winger Febri Hariyadi, tampaknya Milla tidak berencana menggantinya. Febri tetap pemain kunci dalam skema 4-3-3 andalannya bersama Irfan Jaya untuk menemani Beto Gonzales di lini serang. Pelatih asal Spanyol itu ogah mengulang kesalahan melawan Palestina (15/8).

Bacaan Lainnya

Ya, dalam satu-satunya kekalahan Indonesia di fase grup A, Milla menurunkan komposisi yang sedikit berbeda. Dalam daftar starting line-up tidak ada nama Beto Goncalves, Rezaldi Hehanusa, Evan Dimas, dan I Putu Gede Juni Antara. Hasilnya, kalah 1-2.

Nah, untuk sore nanti, asisten pelatih Indonesia U-23 Bima Saksi menegaskan bahwa tidak ada rotasi pemain. Sekalipun jadwal padat bisa jadi problem. ”Pemain sudah mulai bisa beradaptasi dengan mepetnya jadwal itu. Yang pasti formasi tidak akan berubah, mirip seperti ketika melawan Hongkong (20/8),’’ jelasnya.

Sekalipun begitu, beberapa pemain seperti Saddil Ramdani, Ilham Udin Armayn, dan Septian David Maulana sudah disiapkan juga sebagai pengganti. Hanif Sjahbandi yang mencetak satu gol ke gawang Hongkong juga jadi opsi. ’’Hanya Bagas (Adi) yang kemungkinan belum bisa bermain karena cedera, selebihnya siap,’’ jelasnya.
Melihat persiapan Hansamu Yama dkk, pelatih Luis Milla yakin bisa mengatasi UEA. Mereka menjadikan laga melawan Palestina yang tipe bermainnya tak beda jauh sebagai patokan. Antisipasi umpan silang dan bola-bola mati di sekitar area pertahanan juga disiapkan karena lawan posnya portur lebih tinggi.

Kebetulan, selama fase grup, performa UEA tidak begitu dahsyat. Mereka hanya menang atas Timor Leste 4-1 (16/8). Selain itu, mereka kalah oleh Syria 0-1 (14/8) dan Tiongkok 1-2 (19/8). Dalam uji tanding sebelum Asian Games 2018 melawan Malaysia, mereka juga kalah 0-2 (10/8).

Berdasarkan analisa staf pelatih, Bima mengatakan, para pemain UEA piawai dalam memprovokasi lawan, sehingga mental tanding Hansamu Yama dkk perlu dijaga. ’’Coach Milla juga pernah melatih di UEA sebelumnya. Jadi, sudah sampaikan karakteristik lawan. Semoga hasilnya bisa baik untuk timnas,’’ harapnya.

Adapun pemain UEA yang diwaspadai adalah winger kanan Mohammed Almesmari. Menurut Bima, pemain senior berusia 25 tahun itu punya skill dan umpan silang mematikan yang bakal mengancam lini pertahanannya. ’’Kami akan lakukan pressing ketat sebelum bola mengalir ke pemain sayap itu,’’ katanya.

Di sisi lain, Pelatih UEA Magiet Skorza menilai bahwa Indonesia bukanlah tim yang mudah diatasi. Dia meminta pasukannya memberikan segalanya. ’’Tidak menyerah. Pemain harus bisa menang agar bisa lolos ke babak selanjutnya. Kalau itu terjadi, sangat baik bagi masa depan sepak bola kami,’’ ucapnya.

Senada dengan itu, kapten UEA Ahmed Almehrzi memprediksi bahwa pertandingan akan berjalan sengit. Namun, keinginan untuk lolos dan memberi kebanggaan bagi masyarakat UEA membuat rekan-rekannya termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

 

(rid/ham)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *