Rumah Rusak Akibat Gempa di Sukabumi Mencapai 252 Unit, BPBD : Tersebar di Lima Desa 

RUSAK : Kondisi bangunan rumah warga di wilayah Kecamatan Kabandungan, rusak akibat guncangan gempa bumi pada Kamis (14/12).(foto :ist)
RUSAK : Kondisi bangunan rumah warga di wilayah Kecamatan Kabandungan, rusak akibat guncangan gempa bumi pada Kamis (14/12).(foto :ist)

SUKABUMI — Rumah rusak Akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis (14/12/2023) pagi tadi, mencapai 252 unit. Kerusakan tersebut tersebar di lima desa yang ada di Kecamatan Kandungan.

“Lima desa yang terdampak guncangan gempa bumi tadi pagi itu. Yakni, Desa Cihamerang, Cipeuteuy, Tugubandung, Kabandungan dan Desa Mekarjaya. Namun, beradasarkan data awal jumlah rumah warga  yang paling banyak mengalami kerusakan berada di wilayah Desa Cipeuteuy,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yudistira pada Kamis (14/12) sore.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan asessmen dilapangan, sambung Daeng, di Desa Cihamerang terdapat 41 rumah yang diisi oleh 41 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 139 orang telah mengalami keruskan. Dari 41 rumah yang terdampak itu, 39 rumah mengalami kerusakan ringan dan dua rumah diantaranya rusak dengan kategori sedang.

Sementara untuk di Desa Cipeuteuy, terdapat 137 unit rumah yang mengalami kerusakan, terdiri dari 38 rumah rusak ringan, 26 rusak sedang dan tiga rumah rusak berat.

“Untuk di Desa Cipeuteuy itu, ada 2 unit fasilitas umum atau fasilitas sosial yang rusak dan dua titik jalan di Desa Cipeuteuy rusak atau mengalami retakan,” bebernya.

Sedangkan di wilayah Desa Tugubandung terdapat 18 rumah yang rusak. Diantaranya, 18 rumah rusak ringan dan 1 unit rumah rusak sedang serta di wilayah Desa Kabandungan terdapat 37 rumah rusak dengan kategori rusak ringan. Puluhan rumah yang rusak di wilayah Desa Tugubandung itu, diisi oleh 37 kepala keluarga (KK) dan 130 jiwa.

“Sedangkan untuk di wilayah Desa Mekarjaya terdapat 19 rumah rusak yang diisi oleh 20 KK dan 70 jiwa,” tukasnya.

Pihaknya menambahkan, data kerusakan rumah dampak dari guncangan gempa bumi ini, merupakan data sementara.

Saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi bersama petugas gabungan lainnya, tengah melakukan asessment dan membantu masyarakat untuk membersihkan material bangunan yang rusak akibat bencana alam tersebut.

Penangan hari ini, sambung Yudistira, untuk sementara BPBD Kabupaten Sukabumi tengah melakukan pendataan dan memverifikasi apa saja yang dibutuhkan warga terdampak bencana alam itu, pasca gempa bumi.

“Nanti kita akan laporkan kepada pimpinan. Nah, paling itu untuk sementara penangan awalnya,” tukasnya.

Untuk korban jiwa maupun korban luka-luka sampai saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi belum menerima laporan. Namun, demikan untuk memastikan hal tersebut, BPBD Kabupaten Sukabumi bersama Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri akan meninjau ke lapangan secara langsung.

“Jadi, untuk data belum bisa kita berikan secara jelas yah. Karena, data itu hanya sementara dan petugas kita masih melakukan penyisiran,” imbuhnya.

“Iya, ini baru data sementara dan sewaktu-waktu, bisa berubah. Petugas juga sekarang masih di lokasi bencana. Nanti, kita kabari kembali jika ada update perkembangannya,” timpalnya.

Sementara itu, salah seorang warga terdampak gempa bumi, Aan (45) asal Kampung Pasir Masigit, Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan mengatakan, sebelum terjadi guncangan gempa bumi, ia terlebih dahulu mendengar suara gemuruh. Tidak lama setelah itu, ia merasakan guncangan gempa.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pasca gempa bumi tersebut, ia bersama keluarganya kini telah tinggal ditenda pengungsian.

“Saya di pengungsian karena rumahnya berjejer cukup besar. Terlebih lagi, rumah saya itu berada di diatas ketinggian atau area perbukitan. Jadi, takut roboh. Makanya saya tinggal di pengungsian ini,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *