Rumah Pemuda Disabilitas Pengajar Bahasa Inggris di Sukabumi Roboh

Rumah milik Engkus Al Getuk pengajar bahasa Inggris yang disabilitas di Sukabumi roboh

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Masih ingat dengan sosok Engkus Al Getuk? Engkus Al Getuk adalah sosok pemuda disabilitas yang menjadi pengajar Bahasa Inggris tanpa pernah merasakan bangku sekolah.

Sosok ini, baru-baru ini dikabarkan rumahnya tidak layak huni, dan kini ia harus menumpang di saudaranya lantaran rumahnya roboh.

Bacaan Lainnya

Demikian diungkap Kristiawan melalui akun sosial media Facebook miliknya, Senin (26/8/2019).

Anak kedua pasangan Dadun dan almarhumah Empun ini, dikabarkan Kristiawan, memiliki ribuan murid yang belajar Bahasa Inggris secara online. Bahkan, pria ini pernah meraih SCTV Award 2019 kategori pantang menyerah.

“Ia juga penulis buku Bahasa Inggris yang ia tulis dengan kakinya,” ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, film dokumenternya menjadi film terbaik di Film Exhibition, dan sekarang tengah bertarung di tingkat internasional.

Siapa sangka pria difabel yang tak pernah sekolah ini menjadi seorang guru bahasa inggris online dengan ribuan murid,ia peraih SCTV AWARD 2019 katagori pantang menyerah,ia juga penulis buku bahasa inggris yang ia tulis dengan kakinya.

Film dokumenternya menjadi film terbaik di film exhibition dan sekarang lagi bertarung di tingkat internasional.ia pernah muncul di beberapa tv nasional dan di beberapa program acara tv,bulan Oktober mendatang ia akan menjadi tamu khusus dalam seminar bahasa Inggris.

Di balik gemilang prestasinya ia adalah seorang yang serba terbatas secara ekonomi,bahkan sekarang rumah yang tidak layak huni yang ia tempati roboh dan ia pun harus menumpang di rumah saudaranya.

Dia adalah ENGKUS AL GETHUK.

Yuk…bantu Engkus kembali memiliki RUMAH supaya ia bisa lagi mengajar bahasa inggris online GRATIS.

Sementara itu, pada sebuah video yang disebar di akun tersebut, Engkus Al Getuk menceritakan bahwa rumahnya roboh akibat gempa kemarin.

“Saya berharap ada uluran tangannya untuk memperbaiki rumah saya,” ujarnya.

Sekarang, katanya, ia berada di rumah saudaranya.

“Sebab rumah saya tidak dapat dihuni lagi,” tandasnya.

(mar/pojokjabar/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *