Poto Bersama Isteri Mantan Walikota Dipolitisir

SUKABUMI  —  Istri mantan Walikota Sukabumi Isye Muslikh Abdussyukur mengaku dimanfaatkan salah satu kelompok relawan calon walikota yang akan bertarung di Pilkada 2018 nanti. Peristiwa terjadi saat Isye tengah berada di dalam rumah makan di kawasan Jalan Lingkar Selatan, Kota Sukabumi, dua hari silam.

Kala itu, perempuan yang sempat disebut sebagai ibu daerah ini tengah menikmati makanan kesukaannya sambil mengenang beberapa penggalan kisah hidupnya yang harmonis bersama sang suami di rumah makan tersebut.

Tiba-tiba saja segerombolan orang mendatangi Isye. Tanpa rasa sungkan sedikitpun mereka langsung meminta Isye untuk berfoto bersama. “Karena permintaan seperti itu terbilang lumrah, terlebih lagi ibu saya pernah menjadi seorang isteri kepala daerah. Karena itulah beliau langsung memenuhi permintaan untuk foto bersama tersebut,” tutur D.S Kaka, salah seorang putra Isye Muslikh Abdussukur.

Namun disela-sela foto bersama tersebut, ada salah satu dari mereka menyodorkan spanduk bergambar salah satu calon walikota Sukabumi. Masih dalam kondisi yang serba maklum, Isye pun menerima spanduk yang disodorkan kepadanya.

“Kami sangat menyesalkan, setelah tidak berselang lama kemudian diketahui bahwa poto bersama itu diduga disalah-gunakan. Tragisnya lagi dalam waktu sekejap poto tersebut menjadi viral, bahkan sempat dipublikasikan oleh media massa. Seolah-olah dalam poto itu, ibu memberikan dukungan kepada salah satu kandidat,” beber Kaka.

Lebih lanjut lagi, Kaka menerangkan dalam pemberitaan media massa menyebutkan bahwa poto bersama isteri mantan walikota ini diambil saat poto para relawan menggelar deklarasi dukungan terhadap bakal calon kepala daerah. “Setelah saya dan keluarga mengonfirmasi tentang kebenaran kabar itu, ternyata di rumah makan tersebut bukanlah kegiatan deklarasi politik, melainkan acara arisan sekelompok komunitas saja,” ujarnya.

Ia mengaku kondisi keluarga saat ini belum menunjukan sikap politik untuk mendukung siapa calon Walikota Sukabumi. Sebab keluarga belum berpikir untuk memberikan dukungan kepada siapapun. “Kalau pun ada dukungan, nanti calonnya sudah berpasangan resmi. Karena ibu memiliki hak pemilihan sebagai warga Kota Sukabumi,” akunya.

Untuk langkah yang akan dilakukan, pihaknya tidak akan mengambil jalur hukum. Namun masih menunggu itikad baik yang bersangkutan. “Kalau pun tidak punya itikad baik, saya fikir merugikan kandidat yang didukung. Saya juga menghimbau jangan merusak keluarga kami,” imbuhnya.

Sementara itu Isye Muslikh Abdussyukur mengaku saat disodorkan gulungan spanduk saat poto bersama, dirinya tidak menyadari sedikitpun jika spanduk tersebut salah satu bagian alat peraga kampanye. “Ibu sih cuma liat sedikit. Ga tau kalau itu calon Walikota,” kilahnya. (Wahyu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *