Petaka Setrum, Rumah Nenek Hoti di Nyalindung Sukabumi Gosong

Api membakar rumah Mak Hoti (80) warga Kampung Citangeung, RT 03/03, Desa Bojongsari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Rabu (16/12).

NYALINDUNG – Rumah milik Mak Hoti tak dapat diselamatkan dari amukan si jago merah. Peristiwa kebakaran tersebut melanda sebuah rumah seorang perempuan berusia 80 tahun yang berada di Kampung Citangeung, RT 03/03, Desa Bojongsari, Kecamtan Nyalindung, Rabu (16/12).

Meski tidak ada korban jiwa, namun akibat kebakaran itu korban ditaksir mengalami kerugian materil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Bacaan Lainnya

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Nyalidung, Ahmad mengatakan, kebakaran yang terjadi sekira pukul 19.15 WIB diduga berasal dari korsleting listrik. Lantaran, saat kejadian banyak warga yang merupakan tetangga korban melihat api bermula menyala dibagian atap rumah Mak Hoti.

“Diduga penyebab sementara dari korsleting listrik karena titik api mulai kelihatan di atap rumah bagian depan,” kata Ahmad kepada Radar Sukabumi, Rabu (16/12).

Beruntung saat kejadian, sambung Ahmad, warga langsung bergegas memasuki rumah korban untuk mengevakuasi perempuan lanjut usia itu. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Ini berkat bantuan masyarakat setempat yang bisa mengeluarkan korban dari dalam rumah dengan cara digendong dikarenakan sudah lansia,” ujarnya.

Rumah panggung yang memiliki ukuran 6 x 9 meter diisi oleh satu kepala keluarga (KK) atau satu jiwa. Meski tidak ada korban jiwa, namun seluruh harta benda milik korban hangus terbakar hingga bangunan rumahnya pun nyaris rata dengan tanah.

“Setiba di lokasi bencana, kondisi api sudah membesar. Kami bersama warga sudah berupaya maksimal untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun upaya kami tidak berhasil. Lantaran, api sangat cepat menjalar dan menghanguskan bangunan rumah beserta isinya. Terlebih lagi, bangunan rumah milik korban terbuat dari material yang mudah terbakar,” bebernya.

Akibat bencana kebakaran tersebut, kini Mak Hoti untuk sementara waktu harus rela tinggal di rumah saudara terdekatnya. Lantaran, bangunan rumah beserta isinya habis dilalap si jago merah. “Kami bersama pemerintah desa sudah melaporkan mengenai bencana ini, kepada dinas terkait. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada bantuan untuk Mak Hoti untuk meringankan beban hidupnya,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *